∞Tittle : Friend, Love, and Family
∞Author : @mayziziii (Ljongie)
∞Cast : -Kim Myungsoo -Lee SungJong
-Choi Minho -Lee Taemin
-etc
∞Genre : bromance, love, friendship, school life, lil hurt
∞Rate : T
*
*
Pagi telah datang dengan cerah, semua aktifitas di Genie High School berjalan seperti biasa nya. Sembari menunggu bel berdentang semua siswa menghabiskan waktu nya untuk bermain main, namun ada juga yang memilih belajar menyiapkan nanti yang akan diajarkan Seonsaenim.
“Kau fikir ini tempat berpacaran??? Pergi sana!!” SungJong menendang sebuah kursi tempat duduk seorang namja dan yeoja yang sedang berduaan, tepat saat itu bel tanda kelas dimulai berdentang.
“Tapi…kami hanya membahas pelajaran??”
SungJong menyeringai. “Lalu kau akan melawanku? Mari berkelahi!!”
“A-anii…” tanpa banyak bicara lagi mereka segera berlari menghindari SungJong. SungJong tersenyum puas, dia segera mengikatkan dasi nya di kepala nya.
Saat ini penampilan nya benar benar telah kembali seperti dulu. Aura trouble maker, dengan sedikit memakai eyeliner warna hitam dan lensa berwarna biru. SungJong terlihat seperti bukan SungJong yang baik hati seperti beberapa waktu yang lalu.
“dasar, lama aku tidak menegur mereka rupa nya sudah berani membantah ku, aku tidak akan berdiam diri lagi, ini daerah kekuasaan ku…” ucap SungJong sambil membenarkan kerah nya.
Kemudian dia berjalan ke kelas dengan angkuh nya, sudah lama dia tidak melakukan ini, mungkin kembali menjadi trouble maker akan lebih menyenangkan untuk SungJong. Bahkan teman teman nya pun tidak berani menyapa nya. Saat ia memasuki kelas nya bakan tidak ada yang berani menatap nya berlama lama, salah salah SungJong akan membully mereka.
“Minggir, aku akan duduk disini!!” SungJong menendang bangku tempat salah seorang siswa duduk. Bangku dari depan nomor dua.
“Yaa!! Kenapa kau tiba tiba ingin duduk disini? Bukan kah kau selalu duduk bersama Lee Taemin, seperti nya dia sudah menunggu mu dari tadi…”
SungJong segera memberinya tatapan tajam. “PERGI!!!” bentak nya kemudian. Tak ingin membuat SungJong bertambah marah anak tersebut segera pergi dari sana. Percuma dia melawan, Lee SungJong terlihat seperti bukan Lee SungJong sekarang.
SungJong segera duduk di bangku itu dan meletakkan bangku nya ke meja sembari memejamkan mata. Semalam dia tidur terlalu larut. Tidak mengerjakan apapun selain bermain game hingga ia puas.
Sementara dari bangku yang terletak disudut Taemin menatap SungJong dengan sedih, ini kali pertama nya SungJong sama sekali tidak melihat nya. Apakah mungkin SungJong benar benar membenci nya sekarang?
“SungJongie…mianhae….”
Jung Seonsaenim memasuki kelas, suasana berubah senyap, tidak ada yang berani berbicara saat Seonsaenim itu sudah mengedarkan pandangan nya ke sekeliling kelas. Pandangan nya teralih pada sosok SungJong yang bahkan mungkin tidak peduli dengan kedatangannya. Jung Seonsaenim menampakkan wajah angker nya.
“Karena pelajaran hari ini sangat penting harap dengan kesadaran nya memasang telinga baik baik bukan nya malah memejamkan mata, aku tidak akan menegur, aku hanya akan membuat perhitungan setelah pelajaran selesai…” ucap Jung Seonsaenim memberi peringatan, semua nya kecuali SungJong segera menyiapkan buku nya tanpa di perintah dua kali lagi.
Sedangkan Lee SungJong mungkin dia telah ke alam mimpi dengan damai. Seperti janji nya, Jung Seonsaenim tidak menegur siswa yang tertidur, mungkin dia memang akan menghukum nya saat pelajarannya telah usai nanti.
~~~~000~~~
Pelajaran Jung Seonsaenim setelah dua jam akhir nya berlalu, yang mendengarkan benar benar seperti mabuk pelajaran nya, sementara yang tidur seperti nya benar benar puas tidak mendengarkan pelajaran Jung Seonsaenim yang membosan kan, dan sayang nya siswa yang tidur itu hanya SungJong seorang.
Tidak ada yang tidak ingin membuang waktu istirahat dengan sia sia, semua siswa segera keluar kelas untuk menghirup udara segar. Taemin dengan perasaan yang bercampur aduk menengok ke arah SungJong, masih terlelap dengan damai nya di bangku.
Dengan perlahan Taemin berjalan menuju kesana, dia benar benar tidak bisa jika terus seperti ini, bagaimana pun juga SungJong adalah sahabat nya yang sangat baik. Taemin tidak bisa kehilangannya.
“Jongie….” Taemin menggerakkan tangan nya dan menyentuh wajah SungJong yang masih terlihat nyman di alam tidur nya. Taemin benar benar merasa tertusuk ribuan jarum pada hati nya, bagaimana jika ia tidak akan pernah bisa mendapatkan maaf dari SungJong lagi?
“Mianhae….Mianhae Jongie, aku tidak bermaksud membohongimu, aku menyesal, aku benar benar menyesal….mianhae..”
Tepat saat Taemin mengelus pipi SungJong, tiba tiba SungJong membuka mata nya dan tatapan mereka beradu. “Jongie…”
SungJong segera bangun dan menatap Taemin dengan pandangan dingin dan ketus. “Apa yang kau lakukan di dekat ku saat aku sedang tidur? kau berusaha membunuh ku secara diam diam?” tanya SungJong dengan nada seperti bicara pada musuh nya.
“A-ani, aku ingin minta maaf padamu, bisakah kita berteman seperti dulu? Aku tidak bisa hidup tanpa mu….”
SungJong tersenyum sinis. “Maaf, apakah kita pernah kenal sebelum nya?”
“SungJongie, jebal….”
“Saat ini aku tidak ingin berteman dengan siapapun dan seperti nya aku tidak pernah mengenalmu sebelum nya, minggir, aku akan pergi!!” ucap SungJong sambil berdiri, Taemin segera menahan tangan nya.
“Jongie…Jebal, maafkan aku, aku tidak bisa seperti ini terus, aku menyesal, jebal maaf kan aku!”
“Singkirkan tangan kotor mu dari tubuh ku, jangan pernah menyentuhku dengan tangan mu itu!!!” SungJong menyentakkan tangan Taemin hingga membuat nya terdorong. SungJong segera meninggalkan Taemin pergi dari sana, hati nya benar benar sedingin Es sekarang.
“Brukkkk….” Taemin terduduk dengan lemas. Dia mengenal Lee SungJong telah lama, jika sudah bersikap seperti itu maka arti nya tidak ada maaf lagi bagi nya. SungJong telah menganggap nya musuh. “Mianhae SungJongie, mianhae…..”
~~~000~~~
SungJong berjalan menyusuri koridor, dia sudah tidak ada niat untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Namun jika ia membolos dan pulang ke rumah sudah pasti hyung dan aboeji nya akan mengomel.
“Woohyun dan….Key hyung….?” SungJong menghentikan langkah nya dan tersenyum jahil melihat couple itu. Kebetulan dia harus menagih hadiah pada Key karena saat ia sakit dulu Key tidak menjenguk nya.
Dengan mengendap endap SungJong mendekati mereka yang sedang asik berduaan mengerjakan sesuatu disana. Seperti Sungyeol, mereka memang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. SungJong akan mengaget kan nya dan menyeret Key menjauh dari Woohyun.
Jarak sudah semakin dekat, SungJong bersiap mengagetkannya. Namun… “Greebbb!!!” SungJong terkejut saat tiba tiba seseorang dari belakang menarik pinggang nya dan membungkam mulut nya lalu menarik nya ke belakang. SungJong meronta, namun cengkeraman itu lebih kuat dari nya.
“YAAA!!!” SungJong berhasil menginjak kaki orang itu dengan keras dan menggigit tangan nya, seketika pegangan nya pun lepas.
“Aduduhhh, SungJong-ahh, kau kasar sekali, tidak bisa di ajak bercanda….” keluh orang itu.
“Kau yang kurang ajar padaku…” SungJong menoleh. “Dan lagian…..Yaaa?? Kim Myungsoo???” SungJong membulatkan mata kaget mengetahui siapa pelaku yang telah menyeretnya tadi.
“Apa yang kau lakukan? Kenapa tiba tiba mengagetkan ku? Gwanchana? Apakah aku menginjak mu terlalu keras…?” tanya SungJong dengan tersenyum kecil.
“Aniyaaa, aku hanya ingin menggagalkan aksi mu mengganggu Key dan Woohyun saja…”
SungJong mencibir. “Dasar, untung saja aku tidak menghajarmu tadi, kupikir ada seseorang yang ingin menculikku…”
“Aku memang ingin menculik mu, kkaja…” Myungsoo meraih tangan SungJong dan mengajak nya pergi dari sana. Daripada membolos tidak jelas mungkin mengikuti Myungsoo lebih baik, begitu pikir SungJong.
“UKS? Kenapa kita kesini? Apakah kau sakit?” tanya SungJong saat mereka masuk ke dalam ruang kesehatan.
“Bukan kah kau tidak ingin masuk kelas? tidur disini lebih baik kan ? Aku pun juga sedang tidak ingin masuk ke dalam kelas hari ini….” sahut Myungsoo sambil mendahului berbaring di tempat tidur.
“Tapi kan ranjang di uks ini hanya satu, lebih baik kita ke uks lantai dua…”
“disana ada yang menjaga, lagian kau bisa tidur di samping ku, tempat tidur ini kan besar….”
“baiklah…. kuharap Jung Seonsaenim tidak memeriksa kemari…” ucap SungJong seraya berjalan menuju ke arah Myungsoo. Lagian siapa yang akan ke uks sini, yang ada hanya di gunakan untuk tidur siswa maupun seonsaenim membolos.
“Mianhae, aku tadi tidak sengaja…” ucap SungJong kemudian.
Myungsoo menatap ke arah langit langit memikirkan sesuatu. “Gwanchanaa, lagian itu salah ku mengagetkan mu tiba tiba….”
Tercipta keheningan untuk beberapa saat, tidak ada yang saling membuka suara. SungJong sendiri juga sama seperti Myungsoo menatap langit langit dan tenggelam dalam pikiran. Jantung nya tiba tiba saja berdetak aneh, jujur saja hari ini Myungsoo teramat lah berbeda, atau mungkin dari cara memandang nya saja.
“SungJong-ah/Myungsoo-ya…” baik SungJong maupun Myungsoo segera mengalihkan pandangan canggung saat mereka sama sama menolehkan pandangan hingga jarak wajah mereka berhadapan sangat dekat.
“Kau dulu…” ucap Myungoo sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. SungJong mengangguk canggung, kenapa rasa nya ada ribuan kupu kupu yang terbang mengelilingi nya.
“Kau ingat saat dulu kita bermusuhan? Aku pernah menggagalkan acara mu ke Pulau Jeju, mianhae….maaf untuk yang itu dan maaf karena baru meminta maaf sekarang….” ucap SungJong.
Myungsoo tersenyum. “aku tidak marah, aku hanya kagum saja padamu bisa menggagalkan nya, kupikir saat itu Minho….” Myungsoo terkesiap dan segera menyadari arah ucapannya. “A-ani, maksudku, kupikir saat itu ada salah satu teman ku yang memberitahu mu tentang jadwal ku….” ralat Myungsoo kemudian.
SungJong memainkan ujung selimut, saat itu dia memang mengetahui jadwal Myungsoo dari dia *Minho*.
“Kau fikir kita benar benar musuhan?” tanya Myungsoo. “Aku tidak pernah menganggap kita bermusuhan, dihari sesudah kita bertengkar itu, malam nya sebenarnya aku ke rumahmu….”
SungJong memicingkan mata dan segera memiringkan tubuh nya menghadap ke Myungsoo. “Kau ke rumah ku…?”
“Ne, tapi sayang nya saat itu kau sedang mungkin tidak bisa di ganggu, maka nya aku mengurungkan niatku untuk minta maaf padamu, dan meminta maaf padamu benar benar sangat sulit, kau tahu itu…”
SungJong tersenyum. “Kau tahu alasan nya kan…?”
“Iya, kau benar benar sudah tidak marah padaku? Saat itu mungkin aku sangat keterlaluan, aku sampai sekarang tidak bisa melupakan nya, bagaimana bisa aku bisa sekejam itu…”
“Sudahlah…” potong SungJong. “Jonghyun hyung saja yang hampir selalu membunuh ku tidak pernah merasa bersalah padaku, lagian aku paham saat itu aku pasti sangat menyebalkan…”
“Oh yaa…Kim Jonghyun, kenapa kemarin kau bisa bertemu dengan nya…?” tanya Myungsoo penasaran.
SungJong menggeleng. “Aku tidak tahu, dia tiba tiba berada disana dan menyerangku… dan tentang saat di rumahku itu , apakah kau akan bilang jika Kim Jonghyun itu mirip dengan Sungyeol hyung…?”
“Ne, apakah kau juga merasa demikian?”
“Kemarin saat aku dan Jonghyun bertatap mata dengan dekat aku merasakan perasaan aneh, aku merasa nyaman menatap mata nya,dan dia tampak familiar untukku, saat aku menatap nya lebih dekat, bayangan Sungyeol hyung tiba tiba muncul…”
“Apakah menurut mu ini kebetulan…?” tanya Myungsoo. SungJong menggerak gerakkan jemari nya ke atas kasur. “kalau bukan kebetulan apa lagi hmm? Mereka tidak saling kenal dan Jonghyun juga musuh ku…”
“Kenapa ya aku merasa jika dia punya alasan yang kuat karena selalu mengganggumu selama ini…”
“Entahlah, jangan membahas dia, aku malas..”
Myungsoo memiringkan tubuh nya dan menghadap SungJong, kini wajah mereka benar benar dekat. Hal ini membuat perasaan mereka kembali bercampur aduk. Saling mengagumi satu dengan yang lainnya.
“Kau…terlihat sangat manis jika seperti ini….” ucap Myungsoo sembari menyingkirkan rambut SungJong yang bermain di dahi nya.
“Benarkah? Aku tidak yakin, aku biasa nya tidak manis jika sedang memakai eyeliner…” Sahut SungJong seperti biasa tidak peka. Myungsoo tersenyum dan mengacak rambut SungJong. Setidak nya ini bisa menghibur nya dan melupakan masalah nya dengan sang sahabat itu.
“Apakah perasaan mu sudah lebih baik..?” tanya Myungsoo kemudian, tentu saja arah pembicaraan kepada kejadian baru baru ini. SungJong terdiam sejenak, tentang Taemin dan juga Minho tentu saja masih membuat nya sangat marah.
“Jika tentang yang kemarin jangan dibahas lagi, mengingat nya membuatku ingin mengamuk….”
“Arraseoo…aku tidak akan membahas nya…” putus Myungsoo kemudian.
“Myungsoo-ya, apakah kau tidak mengantuk? Aku ingin sekali tidur, padahal sepanjang pelajaran Jung Seonsaenim aku sudah tidur…” keluh SungJong sambil mengucek mata nya.
Myungsoo tersenyum. “Tidurlah, kita kesini memang untuk tidur kan…?”
“Baiklah aku akan tidur, bangunkan aku jika kau akan pergi…” pesan SungJong kemudian membenarkan posisi tidur nya dan memejamkan mata nya.
Myungsoo masih terjaga, mengamati SungJong yang terlelap membuat debaran jantung nya semakin keras. Wajah itu saat terpejam lebih terlihat sangat manis dan damai. Myungsoo seperti tak pernah bosan memandangi nya sedekat ini, andai dia dapat selalu seperti ini dengan namja manis ini.
Sepuluh menit telah berlalu, namun seperti nya Myungsoo belum bosan untuk memandang SungJong yang tengah terlelap.
“Andaikan kita bertemu lebih awal, aku yakin kita akan membuat cerita yang lain….” ucap Myungsoo, perlahan dia menggerakkan tangan nya dan menyentuh pipi SungJong. Halus sekali, bahkan Myungsoo belum pernah melakukan hal ini pada kekasih nya dahulu, perasaan aneh dan nyaman yang selalu ia rasakan saat bersama SungJong juga tidak pernah ia rasakan saat bersama kekasih nya.
Sekali lagi Myungsoo tertegun, bibir tipis SungJong membuat nya tak bisa menahan diri, kenapa perasaan aneh itu terus saja menghinggapi hati nya. Perlahan Myungsoo mendekatkan wajahnya semakin dekat dengan wajah SungJong, tak butuh berapa waktu yang lama untuk Myungsoo menautkan bibir nya dengan bibir SungJong.
Jantung nya berdetak lebih keras lagi dan darah nya berdesir dengan aneh. Myungsoo terdiam sejenak, kali kedua untuk bibir nya dan bibir SungJong bersentuhan. Namun kali ini tanpa sepengetahuan SungJong. Myungsoo mulai was waw, bagaimana jika SungJong tiba tiba bangun dan memarahi nya ? Tetapi… Myungsoo tidak terlalu peduli, perlahan dia menggerakkan bibir nya dan menyapu bibir SungJong dengan bibir nya.
Manis, hal itu lah yang dirasakan Myungsoo, masih sama seperti saat bibir mereka bersentuhan untuk pertama kali nya. Sementara tangan kanan nya mengusap pipi SungJong dengan lembut. Myungsoo maih enggan untuk beranjak dari bibir yang memabukkan itu, rasa manis yang di tawarkan terlalu
berat untuk ia lepaskan.
“hmmph…” SungJong sedikit menggerakkan tubuh nya membuat Myungsoo terkejut, bagaimana jika SungJong tiba tiba bangun, dengan perlahan Myungsoo memutuskan tautan pada bibir nya.
“Mianhae..aku mencuri nya tanpa seizinmu….” ucap Myungsoo sambil mengusap kepala SungJong lalu menghadapkan tubuh nya membelakangi SungJong.
Tepat setelah Myungsoo membelakangi SungJong, mata SungJong terbuka, bibir nya membentuk sebuah lengkungan senyum, dia belum tidur, dan dia menyadari semua perbuatan Myungsoo tadi. perlahan SungJong menggerakkan tangannya dan melingkarkan ke pinggang Myungsoo lalu menenggelamkan wajah nya di punggung namja bermata elang itu, alam mimpi telah menunggu mereka.
~~~000~~~
“Kau juga marah padaku..? tidak bisakah kau membantu ku berbaikan dengan SungJongie…?” Taemin menatap Zelo dengan penuh harapan. Sedari tadi Zelo tidak bergeming menolak permintaan nya. Namun Taemin tidak menyerah untuk terus memohon.
“Kenapa harus aku ?” tanya Zelo malas.
Taemin menyentuh tangan Zelo dan menggenggam nya. “Aku tidak bisa hidup tanpa Lee SungJong, dia sahabat terbaikku, aku tidak tau lagi harus bagaimana meminta maaf pada nya…”
“Jika seperti itu kenapa kau membuat nya marah padamu…?” tanya Zelo menatap Taemin kesal. “Kau sudah mengenal SungJong hyung sangat lama, kau sudah pasti tahu kan sifat nya, aku tidak mau ikut campur, apa lagi ini kesalahan mu, cobalah untuk menyelesaikan keonaran yang telah kau ciptakan…”
“Zelo-yaa, jebal, hanya kau yang bisa membantu ku…” Taemin masih tetap memohon. Zelo menggeleng. “Tidak kalau aku jadi SungJong hyung aku pun tidak akan memaafkan mu, apalagi kau sampai memfitnah Myungsoo hyung karena dia mengetahui rahasiamu…”
Taemin terdiam, meminta tolong pada Zelo sudah tidak ada guna nya lagi. Zelo lebih menghormati SungJong dari pada diri nya. Itu wajar karena SungJong yang membuat Zelo seperti sekarang, Taemin memang tidak ada hak untuk meminta tolong pada Zelo.
Dengan langkah putus asa, Taemin pergi dari kelas Zelo dan berjalan menyusuri koridor dengan gontai. Harus bagaimana lagi dia sekarang, SungJong mungkin tidak akan pernah memaafkan nya, dan Taemin akan benar benar menyesal seumur hidup nya karena telah menghianati sahabat terbaik nya itu.
“Sreett….” saat melintasi Toilet dengan tiba tiba tangan nya di tarik dengan keras hingga dia tidak sempat menghindar.
“Taemin-ahh…” Taemin mengangkat wajah nya dan menemukan sosok yang sangat ia kenal berada di depan nya dan menatap nya dengan lembut. Taemin benar benar ingin menangis sekarang.
“Kenapa kau menemui Zelo? Dia tidak akan pernah membantu mu, dia menghormati SungJong, dan dia juga marah pada mu karena kau menyebabkan Myungsoo dan SungJong bertengkar, jangan sekalipun berfikir untuk meminta tolong pada anak kecil itu…” ucap nya sambil menangkupkan pipi Taemin menatap nya lekat.
“Tapi…harus bagaimana lagi aku meminta maaf pada SungJongie? Aku tidak bisa seperti ini terus, Minho hyung aku mohon minta maaf lah pada dia, dia pasti akan mendengarkan mu…” pinta Taemin.
Minho menggeleng. “Lalu aku harus bilang apa pada nya? aku tentu sangat mencintai mu Taemin-ahh, apakah SungJong akan dapat mendengarkan itu, aku tidak mungkin meninggalkan mu, dan lagian dia lebih mempercayaimu, jika dia tidak mendengarkan mu lagi mana mungkin dia akan mendengarkan ku…”
Taemin terdiam, cara itu pun mungkin tidak akan berhasil juga. Minho dengan perlahan mengecup kening nya. “Percayalah padaku, kita biarkan seperti ini dulu, SungJong masih sangat marah dengan kita…”
“Andwae…” Taemin menghentakkan tangan Minho. “Tidak bisa seperti itu, SungJong akan semakin marah pada kita, hyung mengertilah, apakah kita nyaman melanjutkan hubungan kita seperti ini….?”
Minho membulatkan mata kaget. “Apa maksudmu? Apakah kau mau mengakhiri semua ini disini? Ani, aku tidak bisa kehilangan mu, aku sangat mencintaimu…”
“Lalu bagaimana dengan SungJongie? Apakah kau tidak merasa bersalah padanya….?”
“Taemin-ahh, kau selalu memikirkan perasaan nya, lalu bagaimana dengan perasaan mu sendiri…?”
Taemin menggeleng. “Ani, selama ini kita selalu mementingkan perasaan kita, tidak pernah sedikit pun kita memikirkan peraasaan SungJong, dia sangat peduli pada kita, tapi kita membalasnya dengan seperti ini, aku benar benar merasa sangat bersalah….” jelas Taemin. Minho terdiam.
“Saat SungJong menatap ku dengan tatapan kebencian disaat itu aku baru menyadari betapa tulus nya kebaikan dia kepada kita selama ini, tapi apa yang kita lakukan ini…? saat itu bahkan kita pernah menghabiskan malam bersama padahal SungJong sedang membutuhkan bantuan kita…..” Taemin semakin sedih jika mengingat semua itu. Dan tragis nya dia menyesali setelah semua nya terlambat.
Minho menarik Taemin dan memeluk nya. “Aku pun juga merasa bersalah tentang itu, aku akan mencoba berbicara dengan SungJong nanti, kau jangan cemas, semua nya pasti akan baik baik saja…”
“Kau harus berjanji padaku, SungJong segala nya untuk ku…”
“Aku berjanji…”
~~~ooo~~~
Dua jam lebih telah berlalu, SungJong dan Myungsoo masih terlelap di ruang kesehatan. Seperti nya mereka benar benar serius akan menghabiskan waktu membolos nya untuk tidur.
“hmm…” SungJong menggeliat pelan, seperti nya cukup waktu tidur nya. Mata nya benar benar telah membuka dengan sempurna, jam berapa sekarang, mungkin telah siang. SungJong menengok ke kanan, Myungsoo masih terlelap dengan damai nya, dan tangannya…..melingkar di pinggang SungJong dengan indah nya.
“Kenapa bisa seperti ini, bukan kah tadi aku yang memeluk nya…?” gumam SungJong. Perlahan dia mengangkat tangan Myungsoo dan memindahkan dari pinggang nya. “Seperti nya kau masih sangat nyenyak dalam alam mimpi mu…” SungJong memiringkan tubuh nya dan menghadap Myungsoo.
Dia terlihat sangat tampan dari jarak sedekat ini. SungJong merapikan rambut Myungsoo sama seperti apa yang Myungsoo lakukan pada nya. Dalam hati SungJong membenarkan ucapan Myungsoo, jika mereka bertemu lebih awal mungkin cerita nya akan lain.
Detakan jantung aneh yang dirasakan Myungsoo tadi kini dirasakan pula oleh SungJong. Namun SungJong tidak ingin semakin tenggelam di dalam nya, dengan perlahan SungJong meraih selimut dan menyelimutkan ke tubuh Myungsoo. Dia ingin lebih lama lagi bersama namja itu sebenar nya, namun dia harus segera kembali, urusan nya dengan Cho seonsaenim belum selesai.
“Sreeettt…” SungJong merasa tangan nya di cekal dan membuat nya kembali memutar tubuh nya. Myungsoo menatap nya dan menggenggam tangannya. “Kau mau kemana…?”
“Aku harus kembali ke kelas..dan…”
“Tanpa membangunkanku…?” potong Myungsoo. SungJong menggaruk kepala nya salah tingkah, bagaimana bisa ia membangunkan Myungsoo yang tengah terlelap dengan damai nya tadi.
Myungsoo segera bangun dan menarik SungJong untuk kembali mendekat pada nya. “Yaaa! jangan seperti ini Myungsoo-yaa…” protes SungJong saat jarak nya dengan Myungsoo sangat lah dekat sedangkan Myungsoo tidak juga melepaskan genggaman pada tangan nya.
“Apakah kau tidur dengan nyenyak tadi…?”
“N-ne, tentu saja, kulihat kau juga tidur dengan nyenyak..”
Myungsoo menggeleng. “Tapi aku tidak tidur sedari tadi…”
“Ne…?” SungJong membulatkan mata kaget dan wajah nya bersemu merah, jika Myungsoo tidak tidur berarti dia mengetahui apa yang ia lakukan tadi. astaga SungJong semakin memerah sekarang. Myungsoo tersenyum dan mengacak rambut nya pelan.
“Kenapa wajah mu jadi merona seperti itu hmm…?”
“A-ani….aku hanya ahh jangan salah paham…aku hanya…”
“Salah paham apa? Sekarang kau jadi salah tingkah Lee SungJong…?”
SungJong menggeram kesal. “Myungsoo-yaa, cukup…”
“Apa yang kalian lakukan disini…??” terdengar suara pintu dibuka dan pertanyaan yang membuat Myungsoo serta SungJong saling menatap dengan terkejut, apakah mereka ketahuan ?
Dengan segera mereka segera berdiri dan menghadap ke arah suara teguran tadi. sosok Seonsaenim telah berdiri dengan tegap nya disana. SungJong segera menarik nafas lega.
“Hoya hyung… kupikir siapa…” ucap nya. Hoya segera mendekat.
“Seonsaenim, panggil aku Seonsaenim jika berada di lingkungan sekolah…” tegur Hoya mengingatkan.
SungJong mengangguk, masih untung dia yang menemukannya membolos. Myungsoo segera memberi hormat pada Seonsaenim itu.
“Apakah kalian membolos disini…?” tanya Hoya sambil menatap Myungsoo dan juga SungJong secara bergantian. Myungsoo tampak merasa tidak enak.
“Ani, aku hanya tidur dengan Myungsoo hyung…”
“Ne…?” Hoya dan Myungsoo membulatkan mata kaget mendengar nya, ucapan SungJong tadi sangat lah ambigu untuk namja seumuran mereka. Sementara SungJong seperti nya tidak menyadari dengan ucapan nya.
“Kau tidur dengan nya…?” tanya Hoya.
Myungsoo segera menengahi. “Ani, maafkan kami Seonsaenim, kami memang membolos dan menghabiskan nya dengan tidur seharian disini, sekali lagi kami minta maaf…”
Hoya menggeleng geleng kepala. “Apa jadi nya jika Jung Seonsaenim yang menemukan kalian membolos dan bermesraan disini, dasar….”
“hyung ahh Seonsaenim kau tidak akan menghukum kami kan? aku akan memberikan album kedua Dong Bang Shin Ki kepada mu jika kau tidak menghukum kami…” rayu SungJong dengan aegyo nya.
“Kau pikir aku mudah disuap…?”
SungJong mencibir. “Ya sudah, hukum kami, hukum kami agar kau puas….”
“Ahahaha, kau marah…?” tanya Hoya sembari tersenyum.
“Ani…” jawab SungJong singkat.
“Sudahlah, aku hanya ingin memberitahu mu tentang cctv itu…”
SungJong mengangkat kepala nya dan menatap Hoya. “Apa…?”
“Rekaman cctv yang ada dirimu dan juga Minho itu aku sudah menghapusnya, kau tidak perlu cemas…” jelas Hoya. SungJong melirik Myungsoo sebentar yang juga sedang menatap nya, kemudian dia segera mengalihkan pandangan nya.
Minho lagi Minho lagi, dia sudah berhasil melupakan itu sejak bersama Myungsoo tapi kini ia diingatkan lagi. Rasa nya seperti kembali menemukan kenangan yang buruk.
“Rekaman apa memang nya?” Myungsoo mencoba bertanya karena penasaran.
“ahh itu, rekaman SungJong dan…”
“Gomawo Seonsaenim…” potong SungJong segera. “Aku tidak akan melupakan kebaikan anda ini….” lanjut nya.
“Baiklah, jangan diulangi lagi, aku pergi dulu, sebaik nya kalian juga segera kembali ke kelas, membolos adalah perbuatan yang tidak baik sepintar apapun kalian…”
“Ne Seonsaenim….”
Hoya segera bergegas meninggalkan mereka, Myungsoo masih menatap nya heran dengan Seonsaenim itu, harus nya dia menerima hukuman sekarang, bukan kah Seonasenim itu dari bagian kedisiplinan? Jika Jung Seonsaenim yang menemukann nya membolos pasti dia akan menerima hukuman walau pun dia adalah murid kesayangan nya.
“Kau kenapa melamun…?” tegur Myungsoo pada SungJong. “Memang nya ada apa dengan rekaman itu, kelihatan nya penting sekali…”
“Ani, kau tidak perlu tahu, rekaman yang sangat tidak penting dan jika mengingatnya membuat ku ingin muntah saja…” jawab SungJong sambil mengusap bibir nya dengan kasar, jika dia tahu Minho se brengsek itu dia tidak akan mengizinkan namja itu menyentuh bibir nya.
Myungsoo mengerutkan dahi tidak mengerti melihat nya. “Sudahlah, kau lebih baik ke kelas, aku harus rapat dengan anggota kelompok ku astagaaaa aku sudah sangat terlambat….” pekik Myungsoo menatap arloji nya tidak percaya.
“Aku ikut boleh? Kelas ku sudah berakhir dan aku juga ingin bertemu salah satu noona yang menyukai Sungyeol hyung…”
“Terserah kau saja…”
Myungsoo segera keluar dan di ikuti SungJong dari belakang, seperti nya hari ini mereka berdua akan menghabiskan waktu bersama. Matahari semakin bersinar dengan semangat nya, tidak ada kesejukan yang terasa hal ini membuat siapapun merasa meleleh berada di tengah terik matahari.
~~~000~~~
“Panggil Kim Myungsoo sekarang!!!” perintah seorang yeoja berambut pendek sembari membanting sebuah file, seperti nya dia leader disana. Dari raut wajah nya dia terlihat sangat marah dan kesal.
“Aku tidak bisa menghubungi nya, dia tidak menjawab panggilan ku…”
“Dasar idiot, dia harus segera datang dan menjelaskan ide bodoh nya ini, Yaak Choi Minho!!!” teriak yeoja tadi tak sabar.
Minho yang tenggelam dalam lamunannya segera mengangkat kepala nya. “Kenapa…?”
“Kenapa? Kau masih tanya kenapa?? Panggil Kim Myungsoo sekarang juga kemari!!”
Minho menatap yeoja itu dengan malas. “Kenapa harus aku…? Seohyun-ah, berhentilah bertindak sebagai leader, kau memerintah semau mu saja…”
“Jika aku tidak mengambil alih kau fikir semua nya akan selesai, kau maupun Myungsoo tidak bisa di andalkan sama sekali….”
“Bukan kah Myungsoo telah menyusun semua nya? Kau hanya tinggal membaca nya dan menyetujui nya, lalu semua nya akan beres…”
“Aku tidak menerima ide bodoh yang telah Myungsoo buat itu, sekarang kau harus memanggilnya kemari dan menjelaskannya padaku….”
Minho menggeleng geleng frustasi, jika ini bukan tugas dari Seonsaenim nya langsung dia tidak akan mau ikut rapat sialan ini, sementara masalah nya dengan Taemin dan SungJong butuh diselesaikan dengan cepat.
“Apakah kau tuli? Panggil Myungsoo sekarang!!”
“Mian Mian Mian, aku terlambat, aku ada urusan yang mendadak…” pintu terbuka dan muncul sosok yang sedang di bicarakan dengan wajah penuh penyesalan.
Minho menajamkan pandangan nya pada sosok yang mengikuti Myungsoo dari belakang, SungJong? Pandangan mereka beradu, SungJong nampak sedikit kaget melihat Minho, dia pun buru buru mengalihkan pandangan nya.
“Mianhae, aku terlambat….”
“Aigoo, kau terlambat dan sedang menempel seperti lem dengan bocah itu?” sindir Seohyun sambil melirik SungJong.
“Noona, jangan mencari gara gara dengan ku karena aku hanya akan duduk disini tidak akan mengganggu kalian….” sahut SungJong lalu menarik kursi dan duduk. Dia tahu Minho sedang memperhatikannya, namun dia tidak peduli.
“Apakah kau sudah membaca file nya? Aku telah menyelesaikan semua nya…” tanya Myungsoo.
“Maksud mu ide bodoh yang kau tulis itu, apakah kau tidak menyadari jika ide mu itu terlalu kekanakan dan idiot..?”
Myungsoo terkejut. “Apa maksud mu? Aku sudah memperhitungkan semua nya, aku bahkan sering memotret di daerah sana dan semua nya baik baik saja, malahan semua nya akan bagus jika kita mengadakan kegiatan itu disana…”
“Oh yaa? Apakah kau tidak berpikir dengan dampak yang lain nya? Kau hanya mementingkan bagaimana kegiatan itu berlangsung tanpa memperhitungkan keselamatan member….”
“Yaa!! Aku sudah mengatur semua itu, apa kau benar benar telah membaca file nya? Atau hanya kau saja yang tidak menyetujui ide itu…?”
Seohyun mengambil file tadi dan melemparkan nya ke arah Myungsoo. “Aku tidak butuh membaca file idiot seperti itu!! Kupikir kau memang jenius maka nya aku menyerahkan tugas ini padamu, tapi kau tidak bisa apa apa, dasar bodoh!!” maki Seohyun lagi, semua anggota hanya menggeleng geleng kepala melihat nya, gadis sok berkuasa itu selalu bertindak semau nya. Biasa nya Minho yang akan membantu Myungsoo jika menghadapi masalah seperti ini, namun kali ini Minho memilih untuk diam.
“Kau belum membaca semuanya maka nya tidak mengerti, kau pikir aku se bodoh itu? Aku membuat rancangan itu jauh jauh hari dan aku yakin semua nya hanya akan berhasil, kau hanya tinggal membaca nya saja, tapi belum semua nya kau baca kau telah mengataiku bodoh…” ucap Myungsoo geram.
“Kalau kau tidak bodoh kau harus nya bisa membuat yang lebih singkat dan mudah di pahami…”
“oh yaa? Aku yang bodoh atau kau yang terlalu malas untuk membaca nya?”
“Aku tidak mau tahu, aku tidak ingin semua nya berantakan hanya karena kebodohan mu, buat ulang dan selesaikan hari ini juga!!”
SungJong mengepalkan tangan geram, sedari tadi ia menatap yeoja itu dengan tatapan tajam, dia tidak suka Myungsoo di hina seperti itu, apalagi oleh yeoja seperti dia. SungJong berdiri dan mengambil file yang di buang tadi dan membaca nya.
“Mwoo…? kau menyuruh ku membuat ulang…? apakah kau sudah tidak waras?” Myungsoo menggeleng geleng tak percaya.
“Yaa, kau harus membuat nya ulang dengan tidak menggunakan kebodohan mu lagi dan …….”
“Kurasa yang bodoh kau bukan Myungsoo hyung….” celetuk SungJong. Kini semua mata tertuju pada SungJong, terutama Minho yang memang begitu penasaran karena dua orang itu makin lama makin dekat.
“Apa maksud mu bocah? Kau jangan ikut campur? Kau hanyalah bocah ingusan yang membolos di tengah jam pelajaran, apakah kalian tadi membolos dan menghabiskan waktu bersama hah…?”
SungJong tersenyum simpul. “Kau benar, aku tidur dengan Myungsoo hyung makanya dia terlambat kemari…” ujar SungJong sekena nya membuat semua orang menatap nya aneh.
“Lalu kau tidak perlu untuk ikut campur, ini bukan urusan mu!!!”
“Kau bodoh, aku yang baru baca sekilas pun sudah tahu maksud dari apa yang Myungsoo hyung tulis disini, kau terlalu bodoh untuk memahami semua ini, hanya orang jenius yang bisa memahami nya…”
Seohyun menggeram marah. “Apa kau bilang…?”
“Disini jelas tertulis, untuk melakukan pengamanan yang akan digunakan alam kegiatan maka akan mengajukan sebuah permohonan pada lembaga agar menghemat biaya, dan selama ini permintaan selama ini tidak akan di tolak karena Myungsoo hyung sangat berpengaruh dan untuk permintaan sesederhana itu tidak masalah untuk lembaga…” jelas SungJong.
Seohyun nampak terdiam menatap nya tak percaya.
“Dengan kata lain, konsep yang di ajukan Myungsoo hyung ini adalah dengan tidak memberikan beban pada member untuk pengamanan nya, Myungsoo hyung sangat baik dengan menggunakan koneksi nya demi kepentingan kalian semua, paham?”
Semua yang ada di sana mengangguk angguk, seperti nya mereka memang belum memahami dengan sungguh sungguh karena telah termakan amarah nya Seohyun.
“Kau hanya mengarang, kau melakukan itu karena kau kekasih nya Kim Myungsoo kan…?” Seohyun masih enggan mengakui kesalahan nya.
SungJong kemudian menggenggam tangan Myungsoo. “dari sini semua orang pasti sudah bisa membedakan siapa yang bodoh, Myungsoo hyung atau yeoja ini, aku yang hanya seorang bocah pun bisa dengan mudah mengerti apa maksud dari file ini, sekarang apakah ada yang masih meragukan Myungsoo hyung…?” tanya SungJong.
Semua nya saling memandang dan menggeleng. Minho pun menatap SungJong dengan sedih, Yaa! Hati nya tiba tiba terasa sangat sedih ketika melihat perhatian nya SungJong yang ditujukan pada Myungsoo.
“Baguslah kalau kalian mengerti, kalian hanya perlu percaya pada Myungsoo hyung, tidak perlu mendengarkan yeoja ini…” ucap SungJong sekali lagi.
Myungsoo menatap SungJong dengan tatapan aneh nya. “Rapat selesai, kita lanjutkan besok…” putus Myungsoo. Lalu dengan gerakan cepat dia mencengkeram tangan SungJong dan menarik nya keluar dari sana. Hal ini tentu saja membuat Minho semakin merasa hati nya tidak enak, dia bingung dengan perasaan nya sendiri, bukan kah dia mencintai Taemin? Tapi kenapa saat meihat SungJong bersama yang lain hati nya merasa tidak rela..?
~~~000~~~
“Awwhh Myungsoo-yaa? Waeyoo??” SungJong menatap Myungsoo tak mengerti.
“Kenapa kau melakukan itu…?” tanya Myungsoo dingin.
“Melakukan apa…?”
“Membela ku seperti tadi, apa maksudmu…?”
SungJong mengusap pergelangan tangan nya yang memerah. “Tentu saja karena aku tidak suka melihat yeoja itu menjelek jelekkan mu, aku tidak terima, kenapa kau masih menanyakan itu?”
“Kenapa kau tidak terima? Apakah kau peduli padaku…?”
“Ne? Myungsoo-yaa ada apa dengan mu…?” SungJong menatap Myungso bingung. “Tentu saja aku peduli pada mu, aku tidak bisa diam saja saat melihat mu di permalukan seperti itu…”
“Ani, kau melakukan semua itu hanya pura pura…”
“Ne…?”
“Kau hanya ingin membuat Minho cemburu pada mu kan? Kau tidak tulus membela ku tadi, aku bisa melihat nya, Minho sedari tadi kau masuk terus memperhatikan mu dan kau menggunakan ku untuk membuat Minho cemburu, iya kan…?”
SungJong semakin menatap Myungsoo aneh, ada perasaan aneh di dalam hati nya, wajah Myungsoo terlihat lucu sekali, dia tidak berbakat untuk membuat ekspresi marah.
“Aku benar kan…? kau tidak tulus membelaku, hanya….ADUHHHH!!!” Myungsoo meringis kesakitan dan segera mengusap kepala nya yang tiba tiba di jitak SungJong dengan sangat keras.
“Rupa nya apa yang di bilang Seohyun jika kau bodoh tadi benar ada nya…” ucap SungJong berapi rapi.
“Apa? Kenapa tiba tiba kau juga bilang aku bodoh ?” Myungso memajukan bibir nya beberapa senti. SungJong tersenyum.
“kenapa aku harus membuat Minho cemburu? Dia tidak mencintaiku, menurutmu dia akan cemburu? Dasar bodoh…”
Myungsoo tersentak, seperti baru saja mengingat sesuatu, dan seperti nya dia membenarkan ucapan SungJong.
“Tadi itu ada atau tidak ada Minho disana, aku akan tetap membelamu, tidak peduli apapun, aku tidak suka melihat mu dijelakkan…” jelas SungJong. Myungsoo tersentuh.
“Tapi kenapa kau lakukan itu…?”
“Entahlah…aku hanya melakukan apa yang ada dalam hati ku, dan….” SungJong menghentikan ucapan nya saat tiba tiba Myungsoo menangkupkan pipi nya dan menatap SungJong lekat.
Perasaan yang aneh itu datang lagi, darah seakan mengalir begitu cepat, ada ribuan perasaan bahagia yang mendesak ingin segera di lampiaskan. Semakin lama mereka bersama perasaan itu semakin kuat dan tidak bisa lagi mereka tahan.
“Gomawo SungJongie, kau memang yang terbaik…”
SungJong mengangguk. “Ne, kau lebih banyak membantu ku selama ini, apa yang kulakukan tadi belum seberapa…” ucap SungJong seraya tersenyum.
“Lalu sekarang kau mau kemana? Aku antarkan pulang bagaimana…?” tawar Myungsoo.
“Ani, aku harus bertemu dengan aboeji ku sekarang, kau pulang saja dahulu…”
“Aboeji? bukan kah aboeji mu sudah berada di rumah…?”
SungJong tersenyum. “Aku harus menemui aboeji ku yang kedua….”
“Ahh benar, kau mempunyai dua aboeji…” Myungsoo mengangguk angguk paham. “Kalau begitu aku pulang dulu yaa, nanti malam aku akan menelvon mu, annyeong….” Ucap Myungsoo sambil mengacak rambut SungJong dan bergegas pergi. SungJong mengusap dahi nya pelan, kenapa hari ini dia merasa bahagia sekali. Entahlah mungkin karena Myungsoo.
Sementara sepasang mata mengawasi mereka dengan tatapan pilu sedari tadi, sepasang mata milik Choi Minho.
“Harus nya aku bahagia melihat mu tersenyum, tapi kenapa perasaan ini tidak bisa menerima kau tersenyum karena Myungsoo…?” Gumam nya pelan.
“Aku memang egois, mianhae SungJong-ahh….”
~~~000~~~
Bel tanda pelajaran telah selesai memang telah berdentang beberapa menit yang lalu, semua siswa tentu saja sudah berhamburan untuk pulang ke rumah masing masing.
SungJong berjalan pelan menuju ke ruangan Seonsaenim. Semenjak hubungan nya dengan Cho seonsaenim memburuk dia jarang kemari. SungJong tahu dia egois, namun dia sudah terlalu sering di bohongi, dan dia tidak akan mau mengalah sedikit pun mulai sekarang.
“Aboeji….” SungJong masuk ke dalam ruangan, kebetulan sekali semua seonsaenim sudah akan pulang, hanya tinggal Jung Seonsanim dan Cho Seonsaenim yang masih berada disana mengerjakan urusan nya masing masing.
Pandangan SungJong dan Jung Seonsaenim beradu, benar benar seperti musuh, tidak ada yang saling menyapa dahulu. SungJong pun enggan untuk menegur nya terlebih dahulu, didunia ini bagi SungJong hanya dua orang yang mempunyai tatapan mematikan seperti pembunuh jika bertemu dengan nya. Kim Jonghyun nomor satu dan Jung Yunho Seonsaenim yang kedua.
“SungJongie…? kau…kenapa kau kemari hmm…?” tanya Kyuhyun segera berdiri dari tempat duduk nya. Dia lumayan senang melihat SungJong sudah mau menemui nya lagi.
“Aboeji, kau tidak pulang? Apakah kau tidak merasa gerah disini terus…?” tanya SungJong sedikit melirik Jung Seonsaenim.
Kyuhyun tersenyum. “Ani, aku baik baik saja disini, dan lagian bukan kah udara nya disini sangat lah sejuk…?”
“Entah lah, aku tidak setuju, begitu aku masuk kemari tiba-tiba hawa panas benar benar sangat mengganggu….”
“Seonsaenim, seperti nya aku harus pulang dahulu…” Jung Seonsaenim menarik kursi nya dan membereskan beberapa dokumen.
“Lhoh, bukah kah Seonsaenim masih ada beberapa dokumen yang harus di baca dan diselesaikan…?”
“Aku akan menyelesaikan nya di rumah, aku merasa merinding disini karena tiba tiba ada aura setan kecil telah kemari….” ucap Jung Seonsaenim lalu segera beranjak keluar dari kantor Seonsaenim.
SungJong tersenyum menang, untung Seonsaenim itu segera pergi, dan dia tidak perlu repot repot mengajak Kyuhyun pergi dari sana.
“Kalian berdua itu benar benar sama saja, tidak ada yang mau mengalah…” Kyuhyun menggeleng geleng kepala.
“Dia yang bilang aku setan kecil, padahal dia sendiri yang lebih dari evil…”
“Huusss tidak baik berbicara seperti itu…..”
“Ahhahaha arraseo, aku hanya tidak bisa diam saja jika ada Seonsaenim itu…” SungJong segera menarik tangan Kyuhyun untuk mengikuti nya duduk.
“Kau sudah lama sekali tidak menyapa ku hmm? Kau ini benar benar nakal…”
SungJong tersenyum, maka dari itu hari ini dia ingin menyelesaikan semua nya dan berbaikan dengan Aboeji nya itu.
“Aboeji… Taemin dan Minho hyung….mereka…mereka tidak sebaik yang aku kira selama ini…”
Kyuhyun menatap putra nya dengan lembut dan mengelus kepala nya, pertanda dia mendengarkan semua cerita SungJong. “Waeyoo? Apakah mereka melakukan sesuatu padamu…?”
“Taemin ternyata juga kekasih Minho hyung, aku benar benar membenci mereka aboeji….”
“Ne…? maksud mu Taemin….Lee Taemin sahabat mu itu…?” tanya Kyuhyun.
SungJong mengangguk. “Mereka membohongiku, mereka bilang mereka sayang padaku, tapi sudah sangat lama mereka berbohong padaku, aboeji, kenapa semua orang selalu mempermainkan ku dan membohongiku? Aku benar benar tidak dapat menerima semua itu…”
Kyuhyun terdiam, bukan kah dia pun juga pernah membohongi SungJong, dalam hai ini dia masih sangat merasa bersalah pada namja yang sudah ia anggap putra nya sendiri itu.
“aku benar benar menganggap Taemin seperti saudara ku sendiri, rasa nya aku benar benar membenci nya, aku menyesal telah mengenal mereka, aku membenci mereka aboeji….”
“Tidak boleh berkata seperti itu Jongie, mereka dulu bagaimana pun pernah menjadi orang yang kau sayangi…” ucap Kyuhyun.
SungJong menarik nafas panjang dan menghembuskannya kesal. “Tapi mereka membohongi ku aboeji, aku tidak suka di bohongi…” ucap nya kesal. Kyuhyun pun mengambil nafas berat. “Kau memang berhak marah, tapi kau pun tidak boleh membenci mereka, cobalah untuk memaafkan Jongie…”
SungJong menggeleng kuat. “Ani, aku tidak akan memaafkan mereka, aboeji jangan memaksaku untuk memaafkan mereka, aku sangat menyayangi mereka, namun saat kepercayaan ku mereka hianati aku tidak bisa semudah itu memaafkan mereka…”
“Baiklah kalau begitu, tapi aku harap kau tidak melupakan jika selama ini kau dan Taemin adalah sahabat dekat, kalian saling menyayangi, dan aku yakin Taemin saat ini menyesali perbuatannya…”
SungJong terdiam, sekeras apapun semua orang menyuruh nya untuk memaafkan Taemin tidak akan pernah mengubah pendiriannya, dia tidak suka di bohongi, jika Taemin jujur sejak awal maka mungkin SungJong akan bisa mengalah sebelum dia benar benar menyukai Minho, namun semua nya kini telah terlambat.
“SungJongie, mianhae….kau membenci seseorang yang berbohong padamu, aku minta maaf, aku pernah membohongi mu…”
SungJong terdiam sedari tadi memang arah tujuan nya memang kesana, SungJong ingin mengatakan jika semua nya baik baik saja tidak ada yang perlu di cemaskan.
“Aku tidak bermaksud membohongimu, pada awal nya aku menjadi Seonsaenim karena memang aku ingin selalu dekat dengan aboeji mu, tapi saat melihat mu yang selalu mempunyai masalah dengan Sungmin, aku tidak bisa diam, aku mencoba dekat dengan mu, bukan karena Lee Sungmin, aku sudah menganggap mu putra ku sendiri, sebagai seorang aboeji, aku ingin merubah sikap putraku menjadi lebih baik lagi….” cerita Kyuhyun kemudian. SungJong terdiam mendengarkan dengan baik.
“Namun harus ku akui, saat aku berada di dekatmu, aku selalu merasa seperti dekat kembali dengan Sungmin, mungkin memang hal itu menjadi salah satu penguat aku menyayangimu…”
SungJong kemudian mengangkat kepala nya dan menatap Kyuhyun. “Aboeji, apakah kau sangat mencintai Lee Sungmin Seonsaenim…?”
Entah sadar atau tidak dengan cepat Kyuhyun mengangguk. “ Ne… Lee Sungmin segala nya untuk ku, jika tanpa dia aku tidak mungkin berusaha keras hingga se sukses sekarang…”
“Sampai sekarang kau masih mencintai nya…”
“Aku egois, namun yahhh…aku masih sangat mencintai nya…”
SungJong kembali tertegun, darah nya tiba tiba terasa bergejolak hebat dan tangan nya terkepal. Dia tidak ingin memisahkan orang yang saling menyayangi. Namun dia sendiri bagaiamana? Dia kehilangan Minho, sekarang dia tidak mungkin tidak egois, jika dia tidak bisa bahagia, kenapa dia harus memberikan orang lain kebahagiaan? SungJong benar benar tidak bisa.
“Aboeji, tapi aku tidak suka…”
Kyuhyun sedikit terkejut. “Maksud mu…?”
“Aboeji, apakah kau masih menyayangiku sama seperti dulu…?”
“Apa yang kau bicarakan hmm? Tentu saja, aku sangat menyayangimu, kau ini putraku…”
SungJong menggeleng dengan tatapan dingin nya. “Aku tidak mau itu, hubungan kalian sudah lama berakhir…”
“Ne…?”
“Aku sudah memaafkan mu, tapi jika aboeji dan Lee Sungmin seonsaenim kembali meneruskan hubungan kalian yang sempat tertunda, aku tidak bisa menerima semua itu, mungkin lebih baik aku pergi dari kehidupan kalian…”
Kyuhyun tentu saja sangat terkejut dengan ucapan itu. “Apa yang kau bicarakan SungJongie…?”
“Aboeji, tidakkah kau mengerti, semua ini terjadi karena hubungan kalian, aku tidak ingin semua nya kembali runyam. Aboeji, jika kau merasa bersalah karena telah membohongiku, aku ingin kau meneruskan sandiwara kalian selama ini…”
“Maksudmu…?”
“Hubungan mu dengan Lee Sungmin Seonsaenim tidak lebih hanya sekedar rekan kerja, aku mohon tidak ada lagi hubungan seperti dulu lagi, jika kau merasa bersalah pada ku, tolong penuhi keinginan ku ini…”
Kyuhyun membatu, dia tentu saja sangat paham dengan maksud SungJong. Dan ini berarti usaha nya selama ini sia sia saja. Mana mungkin dia bisa melakukan semua itu, Lee Sungmin adalah segala nya, bertahun tahun dia menantikan saat saat bisa kembali berbicara dengan Sungmin, namun apa yang harus ia lakukan jika SungJong tidak menyetujui mereka menjalin hubungan lagi…?
“Aboeji, mianhae, aku menyayangimu, tapi aku benar benar tidak suka dengan kisah cinta kalian…”
Kyuhyun menarik nafas panjang. “Baiklah aku mengerti, aku pun juga tidak berharap hubungan ku dengan aboeji mu akan kembali seperti dulu…” ucap Kyuhyun tentu saja tidak jujur.
“Gomawo aboeji, kau memang yang terbaik…”
Kyuhyun tersenyum. “Ne, kau jangan coba coba untuk marah lagi padaku, paham?”
“Aku paham, kalau begitu aku pergi dulu, aku ingin ke rumah Myungsoo jika Sungyeol hyung bertanya bilang saja aku sedang belajar, hehhehe, annyeong aboeji…” ucap SungJong sambil memberikan hormat kepada Kyuhyun kemudian segera pergi disana. Kyuhyun hanya tersenyum melihat nya.
SungJong belum benar benar pergi, dia masih menahan pintu ruangan dan menatap Kyuhyun dari sana. Kyuhyun yang tiba tiba menjadi sedih sekali dari sorot mata nya, dia seperti tidak ada ada semangat lagi, seolah dia baru kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. SungJong menghela nafas panjang, dia sebenarnya juga tidak tega melihat aboeji nya sedih, namun dia harus menahan nya hingga sesuatu yang ia juga belum pahami terpecahkan.
SungJong perlu melakukan ini untuk menguji sesuatu. “Mianhae Aboeji…”
~~~000~~~
“Hyung…kenapa kau harus ikut aboeji pulang huh? Kalian mengganggu waktu ku bersantai saja…” gerutu Myungsoo sambari membolak balik beberapa dokumen.
Sunggyu dan Mr. Kim hanya tersenyum mendengar ocehan Myungsoo. “Berbahagialah karena dengan kau membantu kami seperti ini kau juga bisa belajar cuma cuma…”
“Ohh arraseo, dan waktu ku bersantai akan tersita dengan ini…”
“nikmati saja Myungsoo-yaa, kau juga tidak punya kekasih untuk kau ajak menghabiskan waktu bersama…” sahut Sunggyu.
Myungsoo mencibir. “Setidak nya aku bisa menghabiskan waktu ku dengan Lee SungJong…” gumam nya kemudian.
“Lee SungJong…? ahh benar, dia belum memeriksakan keadaan nya lagi padaku, apakah dia baik baik saja Myungsoo-ya..?” tanya Mr Kim.
“Terakhir aku menemukan dia, sebuah pisau hampir saja menusuk perut nya…”
“Apa…?” Sunggyu dan Mr. Kim membulatkan mata kaget. “Myungsoo-ya, ku pikir dia benar benar anak yang ajaib, dia pasti punya seribu nyawa…” celetuk Sunggyu. “Dia bahkan bisa selamat setelah kelebihan mengkonsumsi obat obatan…”
“Aigoo, dia bahkan selamat setelah tangan serta tulang punggung nya patah…” tambah Myungsoo. Sunggyu semakin menggeleng geleng kepala nya kagum, dia bahkan saat demam pun tidak bisa kemana mana.
Sementara bagi Myungsoo, membicarakan SungJong adalah hal yang sangat menyenangkan untuk nya. Terbayang wajah SungJong yang sangat manis dan membuat nya selalu luluh saat bersama dengan nya.
“Nah lihat lihat…dia tersenyum senyum sendiri begitu mendengar nama Lee SungJong….” sindir Sunggyu. “Aboeji, mungkin dia sudah tergila gila padanya…” Mr. Kim hanya tersenyum kecil mendengar nya.
“Benar, aku memang tergila gila pada nya, puas??” celetuk Myungsoo sambil melemparkan pensil ke arah Sunggyu.
“Aigooo, kau menyukai nya tapi tidak berani mengungkapkan pada nya…”
Myungsoo kembali mencibir. “Kau pikir aku se brengsek itu? Dia baru saja putus dengan Minho dan lagian Minho itu sahabatku, aku tidak ingin SungJong menganggap ku mencari kesempatan, SungJong sudah mau bersikap baik padaku setelah sekian lama…”
“Astagaaa, jadi dia sudah putus? Bukan kah itu menjadi kesempatan yang bagus untuk mu? Kau bodoh sekali Myungsoo-yaa..”
“Diamlah, kau sendiri yang tidak bodoh bahkan belum mempunyai kekasih sampai sekarang…” Myungsoo gantian menyindir.
“Maaf, aku sedang konsentrasi dengan pekerjaan ku…” sahut Sunggyu berapi rapi. Myungsoo menyeringai, seperti nya dia punya senjata baru untuk membalas Sunggyu.
“Aigooo kalau tidak ada kamu mungkin belum sampai rumah sekarang….” terdengar suara ribut dari luar, seperti nya Mrs Kim telah pulang dari acara berbelanja nya. Myungsoo yakin sebentar lagi akan mendengar keluhan keluhan dari Mrs Kim tentang harga barang barang.
“Yaa!! Lee SungJong…???” Myungsoo membulatkan mata kaget kala melihat sosok yang mengikuti Mrs Kim dengan senyum manis nya.
“Annyeong….” sapa Lee SungJong dengan lucu nya, dia masih memakai seragam sekolah, padahal ini sudah sangat sore untuk siswa pulang sekolah.
“Kenapa kau bisa kesini…?” tanya Myungsoo.
Mrs Kim segera menyahut. “Dia tadi membantu ku membawa barang belanjaan, aigoo dia manis sekali, sudah lama Eomma tidak bertemu dengan nya…” ucap nya antusias.
“sayang, kau harus ikut makan disini yaaah, aku akan memasakkan makanan yang enak enak untukmu…” ucap nya pada SungJong.
SungJong mengangguk dan tersenyum manis. “Ne ahjumma, aku ingin Sup yang waktu itu…”
“Baiklah, kau tunggu disini ya, aku akan memasak untuk mu dan untuk kalian semua…” ucap Mrs Kim lalu berlalu pergi ke dapur.
SungJong segera mendekat ke Myungsoo. “Annyeong semua nya…”
“Hey kau anak nakal, kenapa tidak memeriksakan keadaan mu minggu ini hah…?” tanya Mr Kim pura pura memarahi.
“hehehe Mian, aku merasa aku sudah sembuh ahjussi…”
“Astagaaa, hanya aku yang tahu kau sudah membaik atau belum, lain kali jangan seperti itu lagi, aku akan merasa bersalah jika tidak bisa menyembuh kanmu…”
SungJong mengangguk patuh. Sementara Myungsoo masih menatap SungJong tidak berkedip, tiba tiba SungJong di rumah nya ini terasa memberikan kejutan yang menyenangkan untuk nya, Myungsoo benar benar senang.
“Annyeong, kau pasti belum mengenalku, aku Kim Sunggyu, sepupu nya Myungsoo…” Sunggyu memperkenalkan diri.
“Bangapta hyung, aku Lee SungJong, waah hyung keren sekali, apakah hyung seorang dokter…?”
Sunggyu mengangguk. “Ne, kalau kau sakit aku juga bisa menyembuhkan mu…” ucap nya kemudian. SungJong membalas nya dengan tersenyum. Kemudian ia mengalihkan pandangan nya pada Myungsoo yang sedari tadi belum menyapa nya.
“Myungsoo-ya…”
“hmm…?”
“Kau tidak mau menunjukkan koleksi mu padaku….?”
Myungsoo mengangkat kepala nya. “Koleksi…?”
“Dong Bang Shin Ki… kau pasti mempunyai koleksi barang barang nya kan…?”
“Ahh benar, kurasa aku perlu menunjukkan nya padamu…kkaja…” Myungsoo menarik tangan SungJong dan mengajak nya pergi dari sana. Yahh mungkin saja dengan ini hubungan mereka akan menjadi lebih dekat lagi.
.
“Aku meletakkannya di tempat yang sama aku menaruh hasil potretan ku, tapi aku tidak yakin apakah koleksi ku ini sebanyak yang kau punyai…” ujar Myungsoo sembari membuka kamar nya.
SungJong tertegun ketika memasuki kamar Myungsoo lag, tentu saja dia mempunyai kenangan manis bersama Myungsoo di sana, namun seperti nya SungJong menganggap kenangan itu manis setelah beberapa waktu yang lalu.
“Aku mempunyai ruangan khusus…” Myungsoo kemudian membuka sebuah ruangan yang berada di dalam kamar nya dan memasuki nya, SungJong pun mengikuti dari belakang.
“uwwwaaah Daebak….!!!” SungJong membelalakkan mata dan berdecak kagum begitu melihat isi ruangan tersebut. Di sisi kanan ruangan penuh dengan foto foto karya Myungsoo, sedangkan di sebelah kiri ada banyak sekali barang barang serba groub fenomenal boyband korea selatan yang menjadi idola Myungsoo dan juga SungJong.
SungJong segera berlari menghampiri nya. “Myungsoo-ya, kau benar benar Cassiopeia, kau mempunyai benda benda seperti ini, bahkan koleksi ku tidak sebanyak seperti ini, kau mengagumkan Myungsoo-yaa…” puji SungJong sambil meraih sebuah pigura berisi foto mereka berlima.
“Sebenar nya aku lebih mempunyai semua serba mereka ketika masih berlima, ataupun Jaejoong hyung…”
“Waahh benar, kau bahkan tidak punya foto Yunho hyung dan Changmin hyung…” SungJong kembali mengamati. “ada banyak sekali foto Jaejoong hyung saat konser, apakah kau selalu datang ke konser nya? Astagaa, diam diam kau seorang fanboy yang fanatik…”
“Ahh tidak juga…” tepis Myungsoo. “semenjak mereka berpisah, aku semakin susah mengikuti berita mereka, karena memang aku suka dengan Jaejoong hyung aku hanya mengikuti dia saja…”
SungJong mengangguk angguk. “Aku lebih suka mengikuti Yunho hyung sejak mereka berpisah, tapi sudah lama sekali aku tidak menghadiri konser nya…ahh aku ingin melihat hasil pemotretan mu yang lain…” ucap SungJong berjalan ke arah kanan melihat hasil foto Myungsoo yang lain.
Lebih bagus dari punya Minho, SungJong pernah melihat karya nya Minho, namun tidak sebagus punya Myungsoo. Objek nya Myungsoo bermacam macam, tidak hanya terfokus pada satu saja.
“Apa ini…?” SungJong berjalan ke arah paling belakana dari foto foto yang di pajang itu, seketika ia mengerutkan dahi nya. Foto nya? Kapan Myungsoo mengambil foto nya? Ini foto nya saat makan sendirian di kantin? Ada lumayan banyak foto nya yang di ambil diam diam oleh Myungsoo.
“Apakah aku semanis ini saat di foto…?” ucap SungJong entah sadar atau tidak.
Myungsoo yang baru mengikuti SungJong terkejut dengan tiba tiba karena SungJong melihat koleksi yang ia sembunyikan. SungJong pasti marah, ia yakin SungJong pasti marah. Myungsoo tidak berani menegur nya sekarang.
“Myungsoo-yaa, kapan kau mengambil foto ku sebanyak ini?” tanya SungJong sambil berbalik ke arah Myungsoo.
“Nggg…Mianhae SungJong-ahh, apakah kau marah karena aku memotretmu tanpa izin…?” tanya Myungsoo.
SungJong tersenyum. “ Kenapa aku harus marah hmm? Aku malah kaget karena aku terlihat manis disana, apakah kau meng edit nya sehingga aku menjadi semanis itu…?”
“Ne…? ani, aku sama sekali tidak mengedit nya, aku suka sekali mengambil foto mu, tanpa di edit semua nya sudah bagus…” jawab Myungsoo dengan menghela nafas lega, setidak nya SungJong tidak marah padanya.
“Kapan kau mengambil foto ini…?”
“Kau ingat saat Minho bilang padamu jika kau bisa menjadi modelku..? kau memang fotogenik, , aku memotretmu sekali dan langsung ketagihan, tapi aku bersumpah aku tidak macam-macam dengan fotomu…”
“Ahahaha arraseooo… aku hanya tidak menyangka aku bisa semanis itu, aku pikir itu bukan diriku…” SungJong berjalan mendekat ke arah foto nya yang sedang memakan lemon candy, bagaimana juga Myungsoo mendapatkan foto nya ini. Dia hanya bisa menggeleng geleng kepala.
“Yang itu untuk aku yahhh…aku akan menyimpannya….” ucap SungJong sambil memcoba meraih sebuah foto yang terletak lumayan tinggi dari sana. Dia meloncat loncat untuk menggapai nya, foto itu terlihat manis sekali
“aduhhh…akhhh….” SungJong terjatuh dengan tiba tiba sembari merintih memegangi dada nya tiba tiba terasa sakit. Wajah nya memucat serta keringat dingin membanjiri pipi nya.
“SungJong-ahh…? gwanchana…???” tanya Myungsoo cemas dan segera meraih bahu SungJong. “Lee SungJong!!”
SungJong tidak menjawab, dia meremas baju nya kuat kuat dan mulai memejamkan mata nya sayu. Myungsoo dapat merasakan semakin lama tubuh SungJong semakin melemas dan terkulai.
“Yaa!! Lee SungJong!!”
~~~000~~~~
Myungsoo tanpa berhenti mengamati aboeji nya yang tengah serius memeriksa SungJong. Tak ada ekspresi cemas dari raut wajah nya setidak nya itu membuat Myungsoo sedikit berkurang rasa cemas nya. SungJong sendiri sudah mulai membuka mata nya setelah kehilangan kesadaran beberapa
menit tadi.
“Tenang saja, kau tidak perlu secemas itu…” tegur Sunggyu sedikit menggoda Myungsoo.
“Bagaimana aku tidak cemas jika dia pingsan tepat di hadapan ku…” ucap Myungsoo tidak mau kalah.
Sunggyu mengangguk angguk. “Kurasa dia hanya kelelahan saja, tapi entah lah, aboeji mu lebih tahu….”
“aboeji, apakah dia baik baik saja…?” tanya Myungsoo. SungJong pun segera menatap Mr Kim yang belum selesai memeriksa nya, dia sudah mulai merasa lebih sehat lagi meskipun wajah nya sangat pucat.
“Lee SungJong, apakah kau habis berkelahi…?” tanya Mr Kim sembari menatap SungJong serius.
SungJong mengangguk. “Ne, aku kemarin berkelahi, waeyo ahjussii? Apakah ada tulang ku yang patah…?”
“Kemarin kau berkelahi dan setelah itu kau sama sekali tidak mengistirahatkan tubuh mu, banyak sekali luka memar di dada dan perutmu, sudah berapa kali aku memberitahu, jangan membuat diri mu seperti ini lagi, saat ini kau tidak bisa mengkonsumsi obat seperti biasa nya….”
“Mianhae ahjussi, aku sudah merasa sembuh sekarang, aku pasti baik baik saja, aku berjanji hal semacam ini tidak akan terjadi lagi padaku, aku benar benar berjanji padamu…” ucap SungJong seraya bangun dari tempat tidur. jonghyun kemarin menginjak dada nya begitu keras, sakit nya baru terasa hari ini dan lagian SungJong sudah terbiasa dengan keadaan yang se macam ini
Mr Kim tampak menarik nafas panjang. “baiklah ini yang terakhir kali nya, aku harap jangan ada luka akibat perkelahian atau apapun, jadilah anak yang baik yang tidak pernah mendapatkan luka seperti ini…..”
SungJong terdiam dan mengangguk pelan, dia tidak dapat berjanji, Jonghyun masih memusuhi dan semakin ingin membunuh nya, dan di saat itu dia tidak mungkin membiarkan Jonghyun melukai diri nya tanpa ada nya perlawanan.
“Sudahlah, seperti nya Eomma sudah selesai memasak, mungkin lebih baik kita segera ke ruang makan dan makan bersama sama, ahh aku sudah sangat lapar…” celetuk Sunggyu sembari mendahului keluar dari kamar. Mr Kim mengikuti dari belakang.
Myungsoo mendekati SungJong dengan dengan raut wajah yang masih sangat cemas.
“Menurutmu apakah Kim ahjussii marah padaku…?” tanya SungJong.
Myungsoo menggeleng. “Ani, dia hanya terlalu cemas padamu, dan merasa bersalah karena belum bisa menyembuhkan mu, kurasa hanya itu…”
“Benarkah…?” Gumam SungJong, saat ia terluka masih sangat banyak orang yang mencemaskan dan berharap ia segera sembuh, hal ini mungkin yang masih SungJong punyai dalam hidup ini.
“Kkaja kita makan bersama, kau harus makan yang banyak agar cepat sembuh…” ajak Myungsoo sambil meraih tangan SungJong. Namun SungJong belum beranjak, ia menatap tangan Myungsoo yang tengah memegang tangan nya. Kenapa terasa nyaman sekali, rasa nya dia tidak ingin melepaskan genggaman itu.
“Waeyoo? Kau memikirkan sesuatu…?” tanya Myungsoo.
SungJong cepat tersadar dan tersenyum. “Aniyoo, kkaja kita makan, aku sudah sangat lapar…”
.
.
Mrs Kim memasak begitu banyak, SungJong baru pertama kali ini melihat masakan yang dimasak seorang Ibu dengan begitu banyak nya. Rasa nya dia ingin menghabiskan semua nya. Andai kan di rumah nya setiap hari seperti ini, pasti dia akan sangat bahagia.
“Makan yang banyak, kau tidak akan menjumpai makanan seperti ini setiap hari kan…” ucap Mrs Kim sambil menambahkah sepotong ayam goreng ke piring SungJong.
SungJong mengangguk. “Tentu saja, aku bahkan berencana akan menghabiskan semua makanan ini…” celetuk nya tanpa henti menyuapkan makanan
ke mulut nya. “Aku tidak tahu makanan rumah begitu nikmat, selama ini aku, Sungyeol hyung dan aboeji selalu delivery order, aboeji sebenar nya bisa memasak, namun terkadang dia pulang larut sehingga tidak ada waktu untuk memasak…”
Semua nya tersenyum melihat tingkah SungJong yang lucu itu. “Ajaklah Sungyeol kemari lain kali…” sahut Mr Kim. “Dia juga sudah lama tidak kemari….”
“Sungyeol hyung sudah sibuk di rumah Woohyun atau Key hyung, mungkin disana dia juga makan masakan Nam Ahjumma..”
Mr Kim tersenyum. “Baiklah, makan yang banyak supaya cepat sehat kembali, kau masih ingat kan kalau kau harus sembuh di tangan ku…”
“Ahjusii tidak perlu cemas, aku sudah sembuh, aku sudah kebal dengan segala jenis penyakit…”
“Aigooo, sudah kebal namun kau tetap membuat orang lain cemas, kau tahu berapa kali aboeji menanyakan keadaan mu padaku..? bahkan aku sampai tidak ada waktu tidur jika dia sudah keadaanmu…”
“Benarkah…?” SungJong nampak tidak terkejut mendengar nya. “Kyuhyun aboeji bahkan lebih dari itu…” tambah nya dalam hati.
“Lee Sungmin dia memang terkadang terlihat dingin dan tidak peduli, tapi sebenar nya dia sangat baik, aku tidak bisa melupakan betapa sering nya dia membantuku di masa lalu…” ucap Mr Kim seperti nya dia memang bersahabat lama dengan aboeji nya SungJong itu.
“Ahh waktu itu Lee Seonsaenim juga pernah bercerita padaku…” sahut Myungsoo. “Dia bilang aboeji sering makan dan menginap di rumah nya…”
“itu benar, dia benar benar sangat baik, saat aku berhasil sukses aku tidak pernah melupakan kebaikan nya selama ini, dahulu aku pernah gagal menyelamatkan seseorang yang berarti untuk nya, maka nya saat ini aku berjanji akan menyembuhkan putra kecil nya ini…” tekat Mr Kim.
Dengan tanpa menghentikan aktifitas makan nya SungJong tersenyum.
“Benar Lee SungJong harus sembuh, aku pernah gagal menyelamatkan eomma nya, kali ini aku akan menyembuhkan SungJong dengan baik…”
Dengan seketika SungJong berhenti menyuapkan nasi ke mulut nya dan mengangkat kepala nya menatap Mr Kim, kenapa tiba tiba jantung nya berdebar sangat kencang mendengar ucapan tersebut….
“Apa yang barusan kau katakan ahjussi…?”
“Aku pernah gagal menyelamatkan eomma mu, namun kali ini aku tidak akan gagal menyembuhkan mu…”
SungJong membulatkan mata kaget, kali ini dia merasa separuh dari badan nya membeku. “Eomma…? Eomma ku kenapa…? apakah dia baik baik saja…?” tanya SungJong bergetar.
Mr Kim dan Mrs Kim berpandangan tak mengerti, seperti nya ada yang aneh disini. “Apa maksud mu nak, kenapa kau bertanya seperti itu? Ini sudah lama sekali sejak kita kehilangan dia….”
“M-mwoo…? kehilangan siapa maksud kalian…?” SungJong kembali menatap mereka berdua dengan tatapan tidak mengerti.
“SungJongie, kau jangan bercanda…” sahut Mrs Kim turut merasa bingung. “Saat itu kau memang masih kecil saat dia pergi…”
“…..”
“Yaahhh kau masih berusia sepuluh tahun saat Eomma mu…meninggal…”
_TBC_
Busan, April 21, 2015
Lee Howon’s Wife
@mayziziii