∞Don’t try to disturb our Love! ∞

~Tittle: ∞Don’t try to disturb our Love! ∞
~Author: @LJongie.
~Cast: Lee SungJong, Kim Myungsoo.
~Genre: Romance, hurt, sad, male-preg!
~Rate: T-M (FOR SAVE)
~Disc: This fict Is Mine.
~Warning: ! typos, boyslove, DLDR, No flame.
This fict sequel of “I Got you boy” => https://m.facebook.com/notes/ff-nya-infinite-couple-myungjong/i-got-you-boy-oneshot/579042502146811/?refid=21

.

Benar benar pertunjukan yang menyenangkan, aku sangat puas, Nam Woohyun, Jang Dongwoo dan Lee Howon telah meminta maaf padaku untuk yang kesekian kali nya padaku, ini hukuman dari Myungsoo hyung untuk mereka. Aah rupa nya Myungsoo hyung sangat di takuti disini, aku semakin betah disini. Buktinya sudah hampir sebulan aku berada di sekolahan ini dengan damai. Dan selama itu pula semua siswa yang membully ku waktu itu benar benar di hukum oleh Myungsoo hyung.

Kecuali Lee Sungyeol hyung, aku tidak ingin dia di hukum juga, dia baik, bahkan kami berteman dan dia menganggapku sebagai dongsaeng manis nya, hihihi aku sangat senang.

.

“Yaa!! Mianhae, sudah lama menunggu?” Myungsoo hyung menepuk bahu ku pelan, saat ini kami tengah berada di parkiran sekolahan. Pulang sekolah dengan Myungsoo hyung itu sudah kewajiban, namun aku harus menunggu dia sedikit lama di tempat parkir karena dia sibuk dengan kegiatan nya.

“gwanchanha, hyung….antar aku pulang…aku lelah…” pintaku.

“hmm Jongie….” Myungsoo hyung meraih tanganku. “ke rumah ku yah, bukankah kau sudah lama tak main ke rumahku?” ajaknya tersenyum. Aku terperangah. Ke rumahnya? Tapi kan….aku aah ani… Tidak boleh berpikiran seperti itu!

“mau kan..?”.

“hyung, apakah Kim ahjumma ada di rumah?”

“Tentu saja, bahkan aku ingin mempertemukan kalian lagi..”.

Aku kembali terdiam, kenapa mendadak sekali, aku belum siap. Aku takut jika masih seperti dulu.

Namun seperti nya Myungsoo hyung ingin aku menurutinya, dia menarik tanganku dan mengajak pergi. Aku tak dapat menolaknya meski aku sekarang ini merasa sangat berdebar tak karuan. Sudah sangat lama aku tak berkunjung ke rumah Myungsoo hyung, sejak…kejadian yang memutuskan aku tinggal di Japan.

Apakah…..mereka masih seperti dulu? Kenapa hatiku jadi cemas seperti ini, padahal tadi aku baru saja bersenang senang di sekolahan.
Semua akan baik baik saja Lee SungJong, tenanglah.

.

“baby…”.

“……”

“Ya! Lee SeongJong!!!” aku tersadar dari lamunanku, dan kulihat wajah Myungsoo hyung menatapku heran. Aku kenapa sih.

“Ne hyung?”.

“sudah sampai di rumahku, turunlah, kau melamun terus dari tadi…” ucap Myungsoo hyung. Aku segera turun dari motornya, kutatap sebuah bangunan besar ber cat putih mewah ini, rumah Myungsoo hyung masih sama seperti dulu, selalu indah dan rapi. Namun jika mengingat kejadian itu hatiku tiba tiba sakit, kembali kesini berarti sama dengan mengingat peristiwa itu.

“hyung rumahmu sepi sekali…” tanya ku saat masuk ke dalam rumah nya. Aku memperhatikan sekeliling ruangan disana.

“entahlah, Appa di kantor hyung juga pasti di kantor dan Umma mungkin sedang belanja, aah siapa peduli, itu malah bagus…” ucap Myungsoo hyung, tak berapa lama kemudian tangan nya telah melingkar indah di pinggangku, dan memeluk ku dari belakang dengan erat.
“hyung selalu deh, uuh ini bukan di apartement mu, kalau ada yang lihat bagaimana….” gerutu ku pura pura kesal, padahal aku sangat suka saat dimanja kan oleh Myungsoo hyung seperti ini.

“saranghae Jongie, kau tau…selama kau tinggal di Japan rasa nya hari hariku sangat membosankan…”.

“bohong!”

“uuh….saranghae saranghae saranghae….!!!” ucapnya mengecupi punggungku berkali kali. Aku tersenyum kecil, aku pun juga sangat mencintainya, bahkan teramat sangat.

“hrrm!!” terdengar seseorang datang, aku buru buru melepaskan pelukan Myungsoo hyung dan berbalik. Seorang wanita 40 tahunan datang dan menatap kami tajam, oh ani…tepatnya ke arahku. Iya….dia Kim Ahjumma.

“Umma….masih ingat dia? Lee SungJongie, kekasihku…” kata Myungsoo hyung antusias, Mrs Kim segera mendekati kami. Aku sedikit menunduk mencoba mengesampingkan perasaan berdebar di hatiku. Aku merasa tatapan Mrs Kim sangat menusuk di hatiku.

“Annyeong Jongie..Lama tak bertemu…” sapa nya.

“N….ne annyeong..” jawabku bergetar dan sedikit tersenyum.

“Myungsoo lebih baik kau mandi, Umma ingin mengobrol dengan Lee SungJong, umma cukup kangen dengannya..!”.

“Ne Umma, baby aku mandi dulu ya..” Myungsoo hyung mengelus kepala ku singkat. Aku mengangguk, Myungsoo hyung segera pergi dengan sedikit berlari. Aah hatiku kembali berdebar, rasa nya aku tak berani mengangakat wajahku dan menatap Kim Ahjumma yang mungkin saat ini dia sedang menatapku tajam.

“duduklah!” perintahnya. Kami pun segera duduk. Keadaan masih seperti tadi, hening. Tak ada yang membuka percakapan, bagiku Kim Ahjumma adalah seseorang yang masuk ke dalam daftar salah satu kategori seseorang yang paling aku takuti.

“apa kabar mu Lee SungJong?” tanya nya kemudian.

“baik, ahjumma sendiri?” aku bahkan saat ini belum bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

“Lama sekali kita tidak bertemu, dan kau semakin hari terlihat semakin manis…”.

“Gomawo Ahjumma….”.

“dan….kau masih kekasih Myungsoo?” tanya lagi. Aku kembali menunduk dan terdiam.

“aku kira selama ini kau pergi kau bisa menjalani hidup mu dengan normal, tapi ternyata aku salah…..”.

“Ahjumma jebal….”

“Tolonglah…biarkan anakku hidup normal, kenapa kalian masih meneruskan hubungan itu, kau anak baik, carilah yeoja yang pantas untukmu, Myungsoo juga harus mendapatkan yeoja yang lebih pantas…!” kata Kim Ahjumma.

Aku menarik nafas berat dan kecewa. Kim ahjumma tak pernah menyukai hubunganku dengan Myungsoo hyung, dia membenciku, berulang kali dia memintaku untuk menjauhi Myungsoo hyung. Tapi aku tak bisa…. Myungsoo hyung sangat mencintaiku, bahkan aku telah menyerahkan semua yang aku punya pada nya, hatiku jiwaku cintaku dan…..tubuhku. Kim Myungsoo hyung segala nya untukku.
Dulu, Kim Ahjumma pernah memarahiku sampai aku benar benar putus asa dan pindah ke Japan, tapi nyata nya aku dan Myungsoo hyung tak bisa terpisahkan.

“Ahjumma…. Myungso hyung mencintaiku….aku juga sangat mencintainya.. Jebal, jangan pisahkan kami…” pintaku menatapnya penuh arti.

“kau memang cantik, tapi kau tetaplah seorang namja, aku akui Myungsoo memang yang menjerumuskan mu ke hubungan yang tidak benar ini, tapi tetap kau yang salah, kenapa wajahmu sangat cantik sebagai seorang namja dan tingkah laku mu yang feminim, kurasa ini salahmu kalau Myungsoo jadi tertarik padamu…”.

“Ahjumma….tega sekali padaku…” mataku memanas, hatiku benar benar sakit di rendahkan seperti ini.

“kenapaa…? Bukan salahku kalau aku seperti ini, a-aku bisa membahagiakan Myungsoo hyung…” ucapku bergetar, aku bahkan tak berani menatapnya, aku tau ini salah, hubungan ini salah, tapi kenapa harus aku yang disalahkan, kami berdua sama sama salah, hatiku….terasa sangat perih, a-aku ingin menangis.

“Lee SungJong…. Apakah kau yakin ingin hidup dengan Myungsoo selama nya?” tanya Kim ahjumma, aku mengangkat kepalaku, apa maksudnya? Apakah Kim ahjumma apakah mau merestui hubungan kami? Aku harap seperti itu.

“kalau kau mau mendampingi Myungsoo, apakah kau bisa menjadi seorang yeoja?”

“DEG!”

“Apakah kau bisa memberikan keturunan pada Myungsoo?”

“DEG!”

“Apakah kau bisa melahirkan anak untuk Kim Myungsoo dan cucu untukku?”

“DEG!”

“kalau kau bisa melakukan semua itu mungkin aku akan merestui kalian, tapi kurasa kau tidak bisa kan? Sudahlah, tinggalkan Myungsoo, cari yeoja yang memang seharusnya menjadi pasanganmu!” Kim ahjumma berdiri dan bergegas pergi dari sana.

Aku terdiam, harga diriku benar benar jatuh, a-aku memang tak mungkin bisa mengandung dan melahirkan…hiks, ahjumma tau itu tapi kenapa dia tetap menanyakan padaku?

Air mata ku mengalir tanpa aku sadari mengalir, lebih baik aku terluka diluar daripada terluka dari dalam seperti ini, hatiku perih dan sakit, kenapa…..kenapa semua nya tidak adil, kenapa aku yang disalahkan….

“Jongie…. Kau kenapa? Kau menangis?” terdengar suara Myungsoo hyung mendekatiku, aku tak mau memperlihatkan wajahku yang penuh air mata, aku tak ingin Myungsoo hyung kembali bertengkar dengan Umma nya.

“hey… Gwanchanha..? Jongie…” Myungsoo hyung menarikku ke pelukannya dan memelukku erat, kesempatan ini aku gunakan untuk menenggelamkan wajahku dan menangis disana, aku butuh pelampiasan, dada ku sangat sesak, air mata ku tak bisa aku tahan.

“uljimaa… Apakah umma mengatakan sesuatu padamu?”

“hiks hiks…pulang…. Aku ingin pulang….hiks…”

“SungJongie, kau kenapa..?” suara Myungsoo mulai terdengar cemas, dia mengelus kepala dan punggungku lembut. Namun aku terlalu sedih untuk berhenti menangis, dada Myungsoo hyung adalah tempat paling nyaman untuk bersandar, aku sangat menyayangi dan mencintainya, bagaimana bisa aku meninggalkannya. Myungsoo hyung hidupku.

Tapi aku sadar…. Myungsoo hyung kelak akan butuh seorang keturunan, dan jika dia bersamaku aku tak akan pernah bisa memberikan keturunan untuknya, hiks…apa yang harus kulakukan, kasihan Kim Ahjumma, tapi aku juga sangat mencintai Myungsoo hyung. Entah kenapa aku….a-aku berdoa agar Tuhan memberiku keajaiban, andai aku bisa mengandung, andai aku bukan namja…hiks.

*SUNGJONG POV END*

.

Myungsoo terduduk di bangku kelasnya denga sedikit merenung. Sudah beberapa hari ini dia menangkap basah SungJong murung dan sering melamun, walaupun jika di hadapan nya selalu ceria. Myungsoo dapat menebak, pasti ada hubungannya dengan Umma nya. Yaah…. Myungsoo sendiri tau, Umma nya tak pernah menyukai hubungan nya dengan SungJong. Tapi dia tak pernah peduli itu, dia hanya meyakinkan SungJong kalau semuanya akan baik baik saja, bahkan mereka selama hampir 2 tahun tak bertemu cinta mereka tetap bisa terjaga sampai sekarang.

Dengan lunglai Myungsoo berjalan menuju kamar mandi, bel sebenarnya telah berdentang.
Dia pikir tak ada masalah dengan cinta nya, dia dan SungJong saling mencintai dan menyayangi, dan Myungsoo bersumpah akan menikahi SungJong apapun yang akan terjadi nanti.

“Ahjumma jebal….aku sangat mencintai Myungsoo hyung…”.

“Ehh?” Myungsoo terhenti sejenak di depan pintu kamar mandi saat mendengar nama nya di sebut sebut.

Dengan sangat perlahan dia mengintip kesana, SungJongie? Batinnya. Dia sedang menelvon seseorang tampaknya, susah payah Myungsoo mencoba untuk mendengarkannya.

“aku….mi-mianhae ahjumma….a-aku tak bisa, aku memang…tak bisa melakukan itu….t-tapi aku bisa membahagiakan Myungsoo hyung, tolong jangan pisahkan kami…”

Myungsoo tertegun, dia dapat menebak siapa yang berbicara dengan SungJong di telvon, pasti Umma nya. Myungsoo menarik nafas panjang. Umma nya tak pernah bisa mengerti perasaannya dan SungJong, apa salahnya jika saling mencintai…

“braak!” Myungsoo segera masuk ke dalam dan merebut ponsel SungJong, melemparkan ke sudut dinding dan tentu saja hancur.

SungJong menatap Myungsoo dengan mata yang masih berkaca kaca, bukan karena ponselnya yang hancur, tapi karena semua ucapan Kim ahjumma yang menyakiti hatinya.
“hyuuung..”.

“aku kan sudah bilang, jangan dengarkan Umma! Jongie, tolong jangan seperti ini…” Myungsoo merengkuh bahu SungJong dan menenangkannya.

“hyung, Kim ahjumma tidak menyukainya, dia hanya ingin aku meninggalkanmu…”

“Jangan dengarkan itu….!”.

“aku tak bisa membahagiakan mu jika aku tetap bersamamu, aku tak bisa memberimu seorang aegya untukmu, apa yang harus kulakukan….haruskah kita berpisah?” SungJong menunduk dalam, rupa nya dia benar benar memikirkan masalah ini dengan serius.

Myungsoo menarik nafas panjang, kemudian dia mengangkat SungJong dan mendudukkan di dekat wastafel. “aku tidak peduli itu, aku mencintaimu! Aku mencintai seorang namja tentu saja itu resiko nya, sudahlah jangan pikirkan itu! Aku mencintaimu, percayalah…”

“benarkah hyung? Walaupun aku tidak bisa memberimu aegya?” tanya SungJong lagi. Myungsoo tersenyum dan menyentuh perut SungJong, mengelusnya pelan. “siapa tau nanti di dalam sini tiba tiba hadir Kim Myungsoo junior? Aku percaya keajaiban..”

“aah mustahil, hampir setiap hari kita ‘melakukannya’, tapi disini tetap saja kosong…”

“waah berarti aku harus berusaha lebih keras lagi..” Goda Myungsoo sambil mencubit lengan SungJong. Kemudian dia mendekatkan wajahnya mencoba mencium wajah SungJong, namun dengan gesit SungJong mengelak.

“Jangan disini, hyung aku harus kembali ke kelas..”

“hey, bagaimana kalau kita menikah diam diam?” celetuk Myungsoo membuat SungJong terkejut dan tak bisa menahan senyum nya.

“hihihi memang nya bisa?”

“kenapa tidak? Sebentar lagi hmm 3 bulan lagi kita lulus dari sini, dan jika Umma tetap tak menyukai kita ya sudah, menikah diam diam saja…”

“huuh dasar, aku mau ke kelas…” ucap SungJong sambil turun dari wastafel.

“saranghae baby!” seru Myungsoo sebelum SungJong menghilang dari balik pintu. Myungsoo tersenyum senang. Ucapannya tidak main main. Jika umma nya tetap tak menyetujui hubungannya, dia akan membawa pergi SungJong dan menikahi nya, bukankah cinta memang gila?

~¤~

Pulang sekolah, SungJong sengaja sembunyi dari Myungsoo, dia memilih bersembunyi di kamar mandi, ada yang harus dia temui siang ini, tapi entah kenapa dia merasa sangat gugup, kepala nya terasa sakit, perut nya mual. Mrs Kim meminta nya untuk bertemu, tentu saja hal ini membuat SungJong semakin tertekan.

“ssh sakit sekali…” keluh nya sambil meremas perutnya. Dia berjalan sempoyongan menuju Caffe yang ditunjuk oleh Mrs Kim tadi, perasaannya bercampur aduk tatkala melihat sosok Mrs Kim tengah duduk disalah satu bangku Caffe. Dengan perlahan SungJong segera mendekat ke arah sana.

“Annyeong ahjumma…..sudah…… PLAK!” entah apa yang terjadi, SungJong sedikit terhuyung sambil menyentuh pipi kiri nya yang terasa panas, Mrs Kim menatap SungJong dengan sangat tajam.

“kubilang pergi dari kehidupan Myungsoo! Kau ini benar benar seperti perempuan! Apa kau sudah tidak punya harga diri lagi? Tinggalkan Myungsoo, biarkan dia menjalani hidupnya dengan normal!!” bentak Mrs Kim keras. SungJong menunduk, dia benar benar tak menyangka akan mendapat perlakuan seperti ini dari Mrs Kim.

“kau sadar tak seharusnya namja bersama dengan namja? Lee SungJong apakah kau sudah tak punya pikiran lagi?”

“Ahjumma cukup! Kenapa hanya aku yang disalahkan? Aku bahkan telah menyerahkan semua nya pada Myungsoo hyung, dia sangat mencintaiku..”

“itu karena kau bodoh! Ku yakin Myungsoo telah benar benar tergoda oleh tingkahmu yang murahan itu, bagaimana bisa ada namja seperti mu…” ujar nya lagi.

SungJong terdiam, dia merasa benar benar sangat direndahkan, tak ada orang yang berbuat seperti ini selain Kim ahjumma. Sedih, kesal dan marah, namun semua itu ia tahan, jika melawan berarti dia telah bertindak kurang sopan juga pada seseorang yang telah melahirkan Myungsoo ke dunia ini.

“apakah salahku jika aku jatuh cinta pada Myungsoo hyung? Apakah salah kalau aku terlahir sebagai namja, bukan yeoja? Ahjumma, aku sangat mencintai Myungsoo hyung, aku yakin bisa membahagiakannya, tolong, jangan pisahkan kami…”

“Tidak! Kau tidak pantas untuk Myungsoo, pergilah dari dia dia SungJong! Biarkan Myungsoo hidup normal!” tegas Mrs Kim. SungJong menarik nafas berat, tidak tau apa yang harus dia katakan lagi, hatinya sakit, disaat dia benar benar membutuhkan Myungsoo kenapa hal semacam ini terjadi pada nya.

“Ne, a-arraseo…. Mianhae a-aku yang salah, a-aku memang bodoh, mianhae…” SungJong berucap lalu berbalik dan berlari pergi, tidak ada yang tau jika air mata SungJong telah mengalir deras, hatinya benar benar terluka dan hancur, andai yang bilang seperti itu bukan Mrs Kim tentu dia tidak akan seperti ini, dia benar benar ragu hubungan nya dengan Myungsoo dapat bertahan, walaupun seperti itu SungJong tak pernah membenci Mrs kim karena dia sudah menganggapnya sebagai Umma nya sendiri.

Dengan langkah yang masih sempoyongan menahan tangis entah sejak kapan yang pasti SungJong telah mulai melangkah ke halaman rumah nya, semangatnya benar benar hilang.

“Jongie, kau kenapa nak? Kenapa menangis?” tegur seseorang. SungJong mengangkat kepala nya, sosok wanita sebaya dengan Mrs Kim menatap lembut padanya. “Ummaa…” SungJong pun segera berhambur memeluk sang umma.

“gwanchanha? Ada apa?” tanya Mrs Lee sambil mengusap punggung SungJong.

“Umma…kepalaku sakit…aku merasa sangat lemas…”

“ada masalah? Kalau cuma sakit kau tak mungkin menangis seperti ini, cerita pada Umma..” bujuk Mrs Lee. SungJong kembali terisak, semua kejadian tadi terputar jelas di otaknya.

“hiks Umma….apakah umma kecewa pada hubunganku dengan Myungsoo hyung….apakah umma kecewa padaku..? Hiks…” isak SungJong was was, dia takut Umma nya juga akan seperti Mrs Kim, dia sangat cemas dan takut.

Mrs Lee tersenyum dan melepaskan pelukan SungJong, menatapnya dengan sayang.

“Jongie bahagia jika bersama Myungsoo?”

SungJong mengangguk lemah, Mrs Lee kembali tersenyum dan mengelus kepala SungJong. “kalau Lee SungJongie bahagia, Umma tak mungkin merusak kebahagiaan itu, gwanchanha, Umma bahagia jika kamu bahagia..” kata Mrs Lee.

“Jeongmal…? Umma, a-aku…. Kim ahjumma dia…..hiks…”

“Mwoo? Apa yang dia lakukan padamu?” ekspresi Mrs Lee tiba tiba berubah. SungJong pun semakin merasa pusing dan aneh pada tubuhnya. “Lee SungJong…”

“Kim ahjumma…hiks hiks bilang aku….aku harus meninggalkan Myungsoo hyung hiks…dia bilang a-aku…a-aku namja yang tidak tau diri dan murahan…hiks ummaa….”

“MWOO?? Dia bilang seperti itu??”

“hiks umma…kepala ku sakit….aku ingin muntah…a-aku…aargh..”

“Jongie, gwanchanha…?” Mrs Lee mulai cemas, SungJong terlihat sangat pucat dan meremas perut dengan keras, keringat dingin mulai membanjiri wajahnya. “Bruuuk!”

“YAA!! LEE SUNGJONG!!!”

.

~¤~

Tak ada lagi keceriaan, SungJong dimana pun di sekarang ini selalu mendiamkan Myungsoo, bertemu pun selalu menghindar, hal ini membuat Myungsoo semakin resah dan tidak tau bagaimana lagi untuk meyakinkan SungJong kalau dia sangat mencintainya dan tidak usah peduli dengan ucapan orang lain. Myungsoo memikirkan ini sampai ia jatuh sakit, dia hanya ingin hubungan nya dengan SungJong tidak ada yang mengusik, namun jika SungJong sendiri terlalu sakit hati dengan ucapan Umma nya.

~¤~

Setelah lama berpikir, hari ini SungJong telah memutuskan untuk kembali ke Jepang bersama Haelmoni nya. Dia benar benar ingin sendiri dulu, dan berpamitan pada Myungsoo hanya lewat pesan singkat saja.

Tentu saja tak mudah melakukan ini, tapi ini keputusan SungJong yang terakhir. Tekanan dari Mrs Kim terus terusan mengganggu perasaannya, mungkin sebaiknya dia yang harus mengalah, bagaimana pun Mrs Kim adalah Umma dari Myungsoo.

“uuh sakit sekali…” gumam SungJong sambil memelankan laju jalan mobilnya, dia terpaksa mengendarai mobil sendiri ke bandara karena driver nya sedang ada kepentingan, dan SungJong tak mau merepotkan umma ataupun Appa nya. Dan sedari tadi dia merasa tidak enak badan, berkali kali muntah dan kepala nya terasa pusing, parahnya saat hampir sampai di bandara passport nya tertinggal di rumah, mau tak mau dia harus putar balik kembali ke rumah.

“astagaaa, aku tidak sanggup lagi..” SungJong menepikan mobilnya dan meremas perutnya. Bahkan dia sudah meminum obat penghilang rasa sakit, namun sakitnya tak kunjung hilang.

“itu bukannya…mobil nya Myungsoo hyung? Astagaa apa yang terjadi?” ucap SungJong kaget. Dia terus memperhatikan mobil yang terparkir tak jauh di depannya. SungJong tambah terkejut saat tiba tiba berapa orang pria turun dari motor dan membuka paksa mobil Myungsoo, memecahkan kaca nya. Tak lama kemudian, mereka menarik paksa Mrs Kim dan Myungsoo.

Myungsoo terlihat masih sakit tak mampu melawan banyak orang orang itu, sementara pria pria misterius itu memakai sebuah senjata pisau. Mrs Kim berteriak teriak minta tolong.

“ini perampokan, astaga! Hyung bertahanlah, aku akan menolong mu..!” perlahan SungJong turun dari mobil dan berjalan menuju ke arah sana. Dia tidak suka ada yang berbuat kasar pada seorang wanita, apalagi Mrs Kim sebaya dengan Umma nya.

“PERGI KALIAN!!!” buughh bughh!!” dengan sekuat tenang SungJong menendang satu persatu orang yang memegangi Mrs Kim dan Myungsoo dari belakang. Kesempatan itu di gunakan Myungsoo untuk segera memukul balik orang misterius yang berjumlah 4 orang itu.

SungJong pun memukul dengan keras salah satu dari orang itu saat hendak melukai Mrs Kim. Walaupun SungJong sangat feminim seperti apa yang dibilang oleh Mrs Kim tapi Ayahnya, Lee Sungmin adalah mantan pelatih karate, dan beberapa kali menjuarai pertandingan karate tingkat nasional, dan tentu saja SungJong sedikit mewarisi bakat Ayah nya.

“hyung gwanchanha..?” tanya SungJong cemas. Pasalnya baru kali ini dia melihat Myungsoo pucat seperti itu, dan setelah bersentuhan dengannya, SungJong dapat merasakan badan Myungsoo panas, dia pasti demam.

“Jongie, kau mau pergi..? Andwae, jangan lakukan itu, kenapa kau seperti ini? Aku sangat mencintaimu…” Myungsoo menarik SungJong ke dekat nya.

“mianhae, tapi ini untuk kebaikan kita hyung…”

“No! Kau baru pergi sebentar saja aku sudah sakit begini, apalagi kalau kau pergi selama nya….”

“Mian hyung, tapi aku…….. AHJUMMA AWAS!!” SungJong berteriak sembari membelalakkan mata kaget saat melihat dari belakang Mrs Kim salah satu dari orang tadi bersiap menusukkan sebuah pisau, dengan refleks SungJong mendorong Mrs Kim menjauh. Namun….. “akhh…”

“SungJong…!!” SungJong membulatkan mata kaget, dia tidak tau kenapa tiba tiba rasa panas menjalari tubuhnya dan disusul rasa perih dibagian perutnya, tenaga nya hilang, tubuhnya melemas dan sedetik kemudian ambruk ke belakang, namun ditahan oleh seseorang. “Nak..”

“Kenapa kau membunuh nya? Tugas kita hanya membunuh Kim SooJin dan Kim Myungsoo, bukan anak ini!” marah salah satu dari orang itu pada orang yang telah menusuk SungJong tadi, kemudian mereka segera bergegas menaiki motor mereka terburu buru pergi.

“SungJongie!!” Myungsoo bagai tersayat hati nya saat melihat SungJong terjatuh lemas di pangkuan Mrs Kim dengan perut yang masih tertancap pisau mulai mengalir darah dengan deras.

“Lee SungJong jeongmal mianhae, kenapa kau korban kan dirimu, mianhae….ini salah ahjumma…” Mrs Kim menepuk nepuk pipi SungJong, air mata nya mulai mengalir.

“aakh s-sakit…hhyungh, My-myungsoo hyungh…hiks..” SungJong meremas perutnya sehingga darah dari perutnya semakin mengalir deras, kesadarannya hampir saja hilang.

“Myungsoo-yaa, cepat! Kita harus cepat membawa nya ke Rumah Sakit..!”

“hy-hyunghh…” Myungsoo bersiap mengangkat SungJong, namun SungJong menahan tangannya.
“hhyung….a-aku…mau bilang….a-aku s-sangat men…cintaimu…aku tak ber-maksud pergi…a-aku hanya….tak ingin K-kim ahjumma…membenciku…karena a-aku terus bersama Myungsoo hyung….”

“SungJong hentikan!! Aku tau kau mencintaiku! Aku pun sangat mencintaimu!!” bentak Myungsoo keras. “Aku sudah bilang, jika semua termasuk Umma ku tidak menyukainya, aku akan membawa mu pergi dari sini dan menikahimu!”

“Sudahlah…” lerai Mrs Kim. “SungJong bisa kehilangan banyak darah!”

Tanpa pikir panjang lagi Myungsoo segera mengangkat tubuh SungJong dan membawa nya ke dalam mobil. Mrs Kim pun dengan cepat menjalankan mobil ke Rumah sakit terdekat.

SungJong telah memejamkan mata nya namun dia terus menggumamkan nama Myungsoo.

“Jongie bertahanlah, aku janji akan selalu disisi mu, aku akan melindungimu, Jongie, kumohon, jangan pedulikan apa kata orang, hanya lihat aku dan percaya padaku, Jongie….jebal, bertahanlah! Saranghae…” Myungsoo mengecup kening SungJong berkali kali. Pemandangan yang cukup dramatis ini membuat Mrs Kim tiba tiba merasa sangat sedih, betapa Myungsoo sangat mencintai SungJong, dan SungJong ternyata tak marah atas perlakuannya selama ini yang terbilang membenci SungJong.

Mrs Kim benar benar tak menyangka, SungJong rela mengorbankan dirinya untuk keselamatannya, yang dia ingin hanya bersama Myungsoo, hanya itu, tidak lebih. “kenapa aku harus seperti ini, aku akan sangat egois jika memisahkan cinta mereka, tak ada yang salah, mereka saling mencintai…” batin Mrs Kim sambil melirik Myungsoo dan SungJong dari kaca depan, melihat pendarahan di perut SungJong semakin deras dia segera memacu mobilnya semakin cepat, apa yang harus dia kata kan pada Umma nya sungJong nanti, Mrs Kim benar benar menyesal.

“SungJongie jebal….bertahanlah baby, demi aku…” Myungsoo tidak bisa beranjak dari kaca pembatas di jendela kamar rawat SungJong yang saat ini SungJong tengah ditangani oleh para dokter.

Myungsoo sedikit heran dengan perubahan SungJong tadi, dia tidak manja dan tubuhnya sedikit…lebih berat dari biasa nya. Entahlah, Myungsoo merasakan perubahan itu semenjak beberapa hari yang lalu. Namun dia tidak diberitau kalau SungJong sakit atau tidak.

“Myungsoo-yaa….” panggil Mrs Kim. Myungsoo tak menyahut, bukannya marah pada Umma nya, tapi dia sedikit kesal, andai Mrs Kim tidak bicara yang macam macam pada SungJong, pasti semua nya tidak akan seperti ini.

“Umma minta maaf, tidak seharusnya Umma melakukan ini pada dia…” Ucap Mrs Kim, sepertinya dia benar benar menyesal, terbukti setelah SungJong masuk ke ruang rawat tadi dia menangis, namun entahlah Myungsoo mau mengerti ini atau tidak.

“Umma tau Umma salah, Umma pikir kau bisa bahagia jika jauh dari Jongie, tapi ternyata Umma salah, mianhae chagiya..”

“Umma! Bagaimana bisa Umma berkata seperti itu pada SungJong? Aku menunggu dia kembali dari Jepang sudah 2 tahun, dan sekarang saat dia kembali Umma mengusirnya begitu saja? Umma, Lee SungJong itu kebahagiaanku, aku tidak bisa hidup tanpa nya, jika Umma menganggap hubungan ini salah, tolong jangan salahkan dia, aku yang membuatnya menjadi seperti ini…” jelas Myungsoo meluapkan semua perasaan dihatinya.

Mrs Kim terlihat menarik nafas panjang, disentuhnya bahu Myungsoo. “apakah kau yakin bisa membuat dia bahagia dan tidak akan menyakitinya?”

“tentu! Aku sangat mencintainya, dia cinta pertamaku, dan aku akan terus bersama dia selama nya…!” tegas Myungsoo.

“geurae! Umma minta maaf, Umma tidak akan menghalangi kalian lagi! Asal kau dapat membuat Lee SungJong bahagia, dan jangan sakiti dia..”

Myungsoo mengangkat kepala nya dan menatap Umma nya tak percaya. Mrs Kim tersenyum, pertanda dia serius dengan ucapannya, karena memang keputusan ini telah dia ambil secara yakin.

“Umma serius?”

“ne, berbahagialah dengannya…” ucap Mrs Kim lagi.

“Umma…. Jeongmal gomawo! A-aku janji akan membuatnya bahagia! Umma, gomawo!!” Myungsoo memeluk erat Mrs Kim, perasaannya saat ini bercampur aduk, senang karena Umma nya sudah tidak mempermasalahkan hubungannya dengan SungJong lagi, namun dia juga cemas dengan keadaan SungJong yang seperti nya terluka serius, belum lagi nanti…apakah SungJong masih mau bersamanya…atau malah……

“Kim Myungsoo!!!” terdengar seseorang datang. Seorang wanita 30 tahunan datang menghampiri Myungsoo dengan wajah cemas. Dibelakangnya juga berjalan seorang lelaki sebaya dengan Ayah nya Myungsoo. Mereka berdua orang tua nya Lee SungJong.

“Myungsoo-yaa, apa yang terjadi?? SungJong tadi memang nekat menyetir sendiri ke bandara dalam kondisi sakit, apakah dia kecelakaan??” tanya Mrs Lee dengan terengah engah dan cemas.

Mrs Kim memberanikan diri mendekati Mrs Lee. “Sunny-yaa, mungkin aku bisa menjelaskan…”

Mrs Lee menatap Mrs Kim, ingatan nya terputar pada cerita SungJong beberapa hari yang lalu. Seketika darahnya menaik oleh emosi, namun sekuat tenaga dia menahannya.

“kau….kau bicara apa pada putra ku hingga dia sakit???” tanya Mrs Lee tajam.

“mianhae, aku yang salah, aku minta maaf …..”

“kau membuat nya menangis setip hari!”

“Mian…”

“Sudahlah…” lerai Mr Lee. “Jangan ribut, kita masih belum tau keadaan SungJong, lebih baik kalian berdo’a untuk dia..” lanjutnya. Mrs Kim dan Mrs Lee terdiam. Mereka lalu duduk diruang tunggu, entah apa yang mereka bicara kan selanjutnya, yang pasti tak ada kemarahan lagi dari Mrs Lee.

“Ahjussi, mianhae…” lirih Myungsoo menunduk. Mr Lee menatap Myungsoo sambil tersenyum dan menepuk bahu Myungsoo pelan. Selama ini selama dia berhubungan dengan SungJong, Myungsoo telah meminta izin pada Mr Lee, Mr Lee pun mengizinkan dengan syarat Myungsoo tak boleh menyakiti SungJong.

“aku percaya kau sangat mencintainya, sudahlah, lebih baik kau doakan dia saja…!” ucap Mr Lee.

“Gomawo ahjussi, mian aku tidak bisa melindungi SungJong kali ini…” ucap Myungsoo lagi.

“setiap orang punya takdir masing masing, SungJong tak bisa menghindari kecelakaan ini karena memang ini takdir Tuhan untuknya, SungJong tidak diperbolehkan kembali ke Jepang mungkin ini cara dari Tuhan untuk membuat dia tetap bersama kita disini….” jelas Mr Lee kemudian. Myungsoo mengangguk, namun dalam hati tetap menyalahkan dirinya yang tidak bisa melindungi SungJong, andai dia tadi tidak dalam keadaan sakit.

Pintu terbuka, dokter dan beberapa suster keluar. Semua langsung berhambur mendekati dokter dengan wajah yang cemas.
“bagaimana keadaan putra kami dokter?”

“SungJongie baik baik saja kan??”

“Tenanglah, sebelum nya saya ingin bertanya, apakah Lee SungJong sudah menikah…?”

“Menikah?” semua nya saling berpandangan tak mengerti.

“dia masih kelas 3 SHS dan ini kekasihnya, Kim Myungsoo. Memang nya keadaan putra ku bagaimana dokter?” tanya Mrs Lee cemas.
Dokter terlihat menarik nafas berat. “dia telah melewati masa kritisnya, luka nya sudah kami tangani dengan baik..”

“syukurlah…..”

“Namun….” kembali semua nya terlihat cemas saat sang dokter menggantung ucapannya. Myungsoo pun merasa perasaannya menjadi tak enak dan resah.

“Lee SungJong berhasil kami selamatkan, namun kami tak bisa menyelamatkan….calon bayi yang ada di dalam perutnya…”

satu detik dua detik….tak ada respon….tiga detik kemudian….. “MWOOO??”

“demi keselamatan Lee sungJong kami harus melakukan yang terbaik, dan….calon bayi nya benar benar tidak bisa kami selamatkan, jeongseohamnida…”

Mrs Lee dan Mrs Kim berpandangan bingung.

“Chakkaman…” potong Mr Lee. “Lee SungJong mengandung? Putra ku namja, apa itu mungkin?”

“dari pemeriksaan kami memang seperti itu, dan beberapa hari yang lalu Lee SungJong pernah memeriksakan keadaannya pada kami, namun hingga saat ini dia tidak kunjung untuk melihat hasil dari kondisi nya, padahal saat itu usia kandungan nya baru 3 minggu dan itu sangat lemah. Memang kejadian ini pernah terjadi pada beberapa namja termasuk Lee SungJong…dia bisa bertahan seharusnya namun, keadaannya sedang tertekan dan stress itu sangat berpengaruh…” jelas dokter panjang lebar.

“Omoo….” Mrs Lee memegang kepala nya dengan sempoyongan. Mrs Kim menahannya, terlihat mereka sangat shock. Mr Lee sasaran tatapan tajam utama nya adalah Myungsoo.

“Tapi SungJong baik baik saja kan dokter?” tanya Myungsoo.

“saat ini keadaannya stabil, tunggulah sampai dia sadar nanti, oh iya, kau kekasihnya kan? Aku sarankan, kalian belum lulus, tunggulah sampai kalian selesai exam dan lulus jika akan ‘melakukan’nya lagi…!” ucap sang dokter sedikit berbisik. Myungsoo mengangguk dengan wajah memerah. Kemudian sang dokter permisi pergi. Otomatis semua pandangan menuju ke arah Myungsoo dengan tatapan penuh selidik.

“Aduuuh! Umma! Sakit..!” gerutu Myungsoo saat Mrs Kim menjitak kepala nya.

“kau tau kalau SungJong mengalami itu? Dan astagaaa….rupanya hubungan kalian sudah sangat jauh yaa, benar benar mengejutkan..!” Mrs Kim dan Mrs Lee menggeleng geleng kepala. Sementara Mr Lee hanya tersenyum.

“kalian ini..! Aku benar benar tidak tau kalau SungJongie mempunyai kelebihan seperti itu, ahjumma yang orang tuanya saja tidak tau apalagi apa…” ucap Myungsoo sedikit cemas, dia sendiri benar benar tidak menyangka dengan kejadian semua ini. Bahkan SungJong tak pernah cerita apapun padanya selain….keinginan SungJong yang pernah dikatakan nya dulu sangat aneh. Andai dia dapat memberikan keturunan pada Myungsoo, dan itu bukan salah siapa siapa jika semua terjadi.

“Mianhae…kami memang sering melakukannya di apartementku saat dia kembali dari Jepang…tapi sungguh aku tidak memaksanya, semua terjadi begitu saja…. Jeongmal mianhae, aku yang salah, andai aku dapat menahan diriku…” kata Myungsoo menunduk, entah kenapa sekarang ini dia sangat sedih, tidak tau apa penyebabnya.

Mr Lee menepuk pelan bahu Myungsoo. “Sudahlah, semua telah terjadi, yang penting SungJong baik baik saja sekarang, dan tapi ingat, jangan gegabah lagi! Kudengar kau juga ingin membawa SungJong pergi dan menikahi nya?”

Myungsoo semakin menunduk dalam.

“Good! Itu baru nama nya lelaki sejati..!” celetuk Mr Lee seketika membuat semuanya menatapnya tak percaya. “cintamu sangat tulus pada dia, bahkan kau tak peduli seberapa orang yang merintangimu, aku benar benar salut, kau hebat Kim Myungsoo, aku akan senang memiliki menanti seperti mu…” ucap Mr Lee lagi.

“Gomawo ahjussi…aku bahagia…. A-aku janji akan melindungi SungJong selamanya! Aku janji..!!” tegas Myungsoo lega.

“baiklah, kurasa aku aku harus kembali ke kantor, pekerjaanku masih banyak!” Mr Lee menepuk lengan Myungsoo pelan dan melangkah pergi.

“YAA LEE SUNGMIN!!” teriak Mrs Lee. “kau lebih mementingkan pekerjaan daripada anakmu sendiri???”

“Ada Myungsoo, dia bisa menjaga SungJong, dan sebaiknya kalian juga pulang saja!” sahut Mr Lee santai sambil melanjutkan langkahnya.

“ayah macam apa itu hah…pantas saja Lee SungJong jadi feminim!!” gerutu Mrs Lee.

“Mungkin lebih baik kau makan dulu Sunny-yaa, biarlah Myungsoo yang menjaga Lee SungJong…” saran Mrs Kim disambut anggukan oleh Mrs Lee. Lalu mereka berdua segera melangkah pergi.

Myungsoo kembali menatap ke dalam ruangan, perlahan dia pun segera masuk kesana, hatinya ikut sakit saat melihat keadaan SungJong yang sangat lemah disana. Kasihan SungJong, dia pasti sangat menderita, begitu pikir Myungsoo.

“baby, jeongmal mianhae…” Myungsoo mengecup tangan SungJong dan menggenggamnya. SungJong terlihat lemah sekali, mata nya tertutup sayu dan pucat, tentu saja, mungkin dia kehilangan banyak darah.

“bagaimana mungkin kau punya keajaiban disini..” gumam Myungsoo sambil mengelus perut SungJong. Dia teringat ucapannya beberapa hari yang lalu saat berharap di perut SungJong nanti akan tumbuh Kim Myungsoo junior, dan ternyata…itu pun jadi nyata, walaupun calon Kim Myungsoo junior itu lelah pergi. Dia berharap saat SungJong sadar nanti SungJong tidak akan shock dengan keadaannya.

“bangunlah, aku merindukanmu, Umma sudah merestui kita, bukankah itu yang sangat kau inginkan hmm?” bisik Myungsoo, namun mata indah itu tetap tertutup sayu, SungJong memang membutuhkan istirahat yang cukup.

Mungkin nanti saat SungJong sudah sembuh, Myungsoo berencana untuk membawa SungJong refreshing nanti.
Terkadang Myungsoo ingin menghabiskan waktu hanya dengan SungJong, sama seperti saat dulu saat pertama mereka baru menjadi sepasang kekasih, berjalan jalan bersama diwaktu sore dan menghabiskan waktu bersama, dan setelah 2 tahun tidak bertemu, bukankah itu merupakan ujian yang sangat menyakitkan. Setelah dipertemukan kembali, tidak ada kata yang mampu mendeskribsikan kebahagiaan mereka. Cinta mereka begitu indah.
.

.

Dua hari telah berlalu, namun Lee SungJong tak kunjung membuka mata nya. Semua tidak ada yang tidak cemas, dokter mengatakan Lee SungJong akan baik baik saja, namun melihat keadaan SungJong yang seperti itu kecemasan tentu meliputi.

Myungsoo bahkan tak pernah beranjak dari sisi SungJong. Tidur pun jarang, dia sangat takut jika SungJong tak bisa bangun lagi, takut dengan segala kemungkinan buruk yang terjadi.

“hmmh…” Myungsoo sedikit menggeliat pelan dari terlelap kecilnya saat dirasa sebuah tangan halus menyentuh kulit telapak tangannya. Perlahan dia mengerjabkan mata beberapa kali dan benar benar bangun dari tidur singkatnya.

“L…Lee SungJongie… Kau bangun?” ucap SungJong tak percaya, terlihat di hadapannya SungJong yang masih terbaring terlihat telah membuka mata nya dan menatap Myungsoo tanpa lepas, dari bibirnya terlukis satu garis lengkung yang ia coba untuk berikan pada Myungsoo.
“hyuung…”

“Jongie, astagaa..kau bangun….aku harus panggil dokter..!” kata Myungsoo dengan perasaan lega dan cemas.

Myungsoo hendak berbalik, namun SungJong menahan jari jari tangannya, tidak ingin Myungsoo pergi.

“kenapa? Kau harus di periksa baby…” ucap Myungsoo mengusap kepala SungJong lembut. Dia merapatkan tubuhnya ke dekat SungJong.

“K…kim ahjumma…d-dimanaa? Ba-gaimana keadaannya…?” tanya SungJong lirih. Myungsoo terperangan dan menggenggam tangan SungJong, dia benar benar terharu dengan sang kekasih, bgagaimana pun Mrs Kim yang menyebabkan semua ini, namun SungJong sama sekali tak marah, terbuat dari apa hati SungJong.

“dia baik baik saja baby, jangan cemas…”

“syu..kurlah….” SungJong tampak menghembuskan nafas lega dan sesekali terlihat merintih.

“baby, aku panggilkan dokter ya, kau harus diperiksa, sudah 2 hari kau tertidur..”

“a-aniya, aku tidak apa apa…” cegah SungJong berusaha mengingat kejadian yang menimpanya, perlahan lahan ingatan itu terputar jelas di otak nya. SungJong bergidik ngeri.

“masih sakit? Dimana yang sakit? Perutmu?” tanya Myungsoo. SungJong terdiam sebentar dan meraba perutnya, ada perban yang terpasang disana, namun luka itu hanya terasa sedikit sakit, sedangkan SungJong merasa sangat sakit dibagian tubuhnya yang lain….

“hyung, kenapa….s-sakit dan perih sekali..?”

“Luka di perutmu sangat dalam baby, pasti sakit sekali…”

“A-ani….bukan sakit disitu, tapi….” SungJong menggantung ucapannya dan mencoba menggerakkan kaki nya perlahan. Rasa perih itu terasa lagi. SungJong dapat merasakan benar dimana bagian tubuhnya yang terasa sakit, dia sedikit heran dan merasa aneh, kenapa bisa sakit..?

“Lee SungJong? Kau sudah bangun nak?” Myungsoo dan SungJong menengok, terlihat Mrs Kim datang dan melihat SungJong dengan senang. Dia segera mendekat.

“ah-jumma…” ucap SungJong senang. “A-aku senang…ahjum-ma baik baik saja…”

Mrs Kim tersenyum dan menyentuh tangan SungJong, membelainya lembut. Tak dapat dipungkiri, hatinya benar benar tersentuh melihat SungJong bahkan tidak tidak pernah marah padanya.

“SungJongie….bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?” tanya Mrs Kim, SungJong terdiam dan menatap Mrs Kim lekat, dari sudut mata nya setitik air mata mulai tampak.

“kenapa nak..?” Mrs Kim heran.

“Ahjumma….m-mianhae, a-aku sudah mencoba….pergi dari kehidupan Myungsoo hyung…tapi a-aku tidak bisa, a-aku sangat mencintainya…m-mianhae… Jangan membenciku…” lirih SungJong. Melihat itu pun Mrs Kim mulai menjatuhkan air mata nya. Teringat perlakuannya selama ini pada SungJong yang keterlaluan.

“jangan pikirkan itu lagi yah, semua nya salahku, jangan cemas lagi, kalian berdua tak akan pernah terpisahkan lagi..” ucap Mrs Kim tersenyum. SungJong memandangnya tak mengerti.

“Aku tidak akan menghalangi cinta kalian lagi, kau anak baik SungJong, aku yakin kau akan bahagia dengan Kim Myungsoo..”

“ahjumma…” SungJong menggigit bibirnya kuat kuat, dia yakin kalau sagat ini dia hanya salah dengar, tidak mungkin Mrs Kim bisa berkata seperti itu, air mata nya kembali mengalir.
“aku salah dengar yaah…”

“tidak sayang, aku tidak akan menghalangi kalian lagi..” lanjut Mrs Kim membuat SungJong semakin menatapnya tak percaya.

“Cinta kalian benar benar tak bisa dipisahkan…berbahagialah kalian…”

“ahjumma….b-benarkah..?”

“tentu sajaa…” jawab Mrs Kim tersenyum.

“tapi….a-aku namja…dan a-aku tak bisa menjadi yeoja…”

“itu tidak jadi masalah lagi…” sahut Mrs Kim.

“dan…aku tak bisa memberikan….keturunan untuk Myungsoo hyung….”

Seketika Mrs Kim dan Myungsoo berpandangan, berarti SungJong benar benar tidak mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, namun SungJong bisa saja berpura pura tidak tau apa apa untuk menguji ketulusan Mrs Kim, tapi jika melihat keadaan SungJong yang terlihat lemah, rasanya tidak mungkin.

“Gwanchana Jongie, tidak masalah, asalkan kalian bahagia..” jelas Mrs Kim. SungJong kembali menggigit bibir tak percaya, ini seperti mustahil. Benar benar seperti apa yang dia harapkan selama ini.

“Ahjumma…. Gomawo…hiks, a-aku senang s-sekali…jeongmal gomawo…”

Mrs Kim segera memeluk SungJong perlahan. SungJong terlihat sangat bahagia, begitupun dengan Myungsoo, walaupun tadi dia sempat cemas dengan segala kemungkinan yang terjadi, tidak ada yang lebih indah dari ini.

“aakhh..”

“astagaa, mianhae, apakah aku memelukmu terlalu erat?” Mrs Kim segera melepaskan pelukan dan menatap SungJong dengan cemas.

“baby, kau kenapa? Aku panggil dokter yaa…”

“Ani! Tidak usah… Oh ya, kenapa sih rasanya…perih sekali…apa ada yang salah dengan tubuh….” lagi lagi SungJong menggantung ucapannya membuat Mrs Kim dan Myungsoo heran.

Namun Myungsoo dapat melihat sekilas, SungJong menggerakkan kaki nya dengan risih dan tidak nyaman, mungkinkah SungJong tak menyadari jika dia baru saja kehilangan seorang nyawa yang beberapa waktu ini tinggal di dalam perutnya??

“maka nya diperiksa dokter yah, biar tidak sakit..” bujuk Myungsoo.

“sebenarnya….a-aku kenapa hyung….luka di perutku tak seberapa sakitnya…tapi, kenapa bagian bawah tubuhku te-rasa perih sekali….?”

“Gwanchanha…kau hanya butuh istirahat…” ucap Myungsoo sambil merapatkan selimut pada SungJong.

“hyung, kau belum menciumku…” cuap SungJong polos. Mrs Kim dan Myungsoo tersenyum.
Sifat asli SungJong kembali, apakah mungkin sifat SungJong yang berubah selama ini dipengaruhi oleh calon aegya nya? Kini setelah Kim Myungsoo junior itu pergi dari perutnya, sifat asli SungJong kembali.

Myungsoo segera merundukkan wajahnya dan mengecup kening SungJong. “muaah, I love you..”

“Lagi…” pinta SungJong. Myungsoo kembali tersenyum, dan mencium kedua pipi SungJong secara bergantian. SungJong tampak merona dan melepas alat bantu pernafasannya.

Merasa akan ada adegan melepas rindu, Mrs Kim memundurkan langkahnya, duduk di sofa dan meraih ponselnya.

Myungsoo menurunkan wajahnya dan mendaratkan bibirnya pada bibir SungJong. Terasa sangat lembut dan hangat. Semua kerinduan pun terlepas menjadi satu, hanya ada perasaan lega dan bahagia sekarang.

Tidak ada yang bisa membuat Myungsoo bahagia kecuali melihat SungJong nya kembali seperti dulu.
.

.
“YAA!!!” dengan kesal Mrs Lee meletakkan mangkuk berisi bubur yang masih terisi setengah ke meja dan menatap SungJong dengan kesal. Sementara SungJong terlihat tak peduli.

“Lee SungJong!! Mau mu apa chagiya? Kalau kau tidak makan, kau tidak akan sembuh!” ucap Mrs Lee kemudian. Sementara yang dimarahi tampak hanya memainkan selimut, sejak dari tadi pagi SungJong tak mau makan dan hanya murung terus, entah apa yang dia fikirkan.

“Sudahlah yeobo..” lerai Mr Lee. “tidak tau kah kau tau aegya kita ini merindukan Myungsoo..?”

“Ne? Jangan manja! Myungsoo tentu saja harus ke sekolahan, tidak mungkin menungguimu terus Sayang..sudah ya, sekarang kamu makan..” Mrs Lee menyuapkan kembali sesendok bubur.

“Shirreo!!” tegas SungJong sambil menepis sendok, hampir saja tumpah.

“Geurae!” sekali lagi Mrs Lee menghempaskan sendok itu ke dalam mangkuk.

“sudahlah, Jongie sedang tak ingin makan…” sahut Mr Lee mengelus lembut kepala SungJong.

“dia sama feminim nya dengan mu Lee Sungmin, urus dia!” gerutu Mrs Lee sambil berbalik dan melangkah pergi. Lagi lagi Mr Lee hanya tersenyum melihat istri dan putra tercinta nya itu.

“Ya! Ada berapa penjahat itu Jongie? Bukankah Appa pernah mengajarkan beberapa gerakan Karate, kenapa kau tetap terluka?” tanya Mr Lee mengusap lembut kepala SungJong.

“ada empat, a-aku sedikit lupa Appa..”

“huuh, kau benar benar feminim Lee SungJong…”

SungJong merenggut. “Appa juga feminim, pantas saja Lee Sunkyu Umma bilang aku mirip Appa..”

“ya baiklah, kau memang anak Appa!” kata Mr Lee lagi. Seperti biasa, Mr Lee terlalu memanjakan SungJong karena memang dia anak kesayangannya. Lain hal nya dengan dongsaeng SungJong yang menjadi anak kesayangan sang Umma.

“Yaa! Kau merindukan Myungsoo?” tebak Mr Lee, dengan cepat SungJong mengangguk sembari memanyunkan bibir.

“kau sangat mencintainya ya rupanya….”

“Kenapa….Appa tak marah padaku…?” tanya SungJong hati hati.

“kenapa harus marah hmm..?” lagi lagi suara Mr Lee terdengar lembut.

“karena aku….mencintai namja…mianhae…”

“sudahlah Chagiya, jangan bicarakan itu, Appa tau rasanya, karena Appa juga pernah merasakan hal yang kau rasakan saat ini…”

“dengan Kyuhyun Seonsaenim??” potong SungJong cepat.

“Ne??” seketika wajah Mr Lee memerah. “hhmm sepertinya Appa harus segera kembali ke kantor, hhmm bye chagi…” Mr Lee segera berdiri dan berbalik.

“Appa, aku masih sering melihat di dalam dompet Kyuhyun Saenim ada foto nya Appa..”

“whatever Jongie..!”

“dan dia juga sangat baik padaku karena aku mirip seorang Lee Sungmin, kurasa dia sangat mencintai Appa..”

“Lee SungJong hentikan!” ucap Mr Lee sebelum menutup pintu. “Kalau kau kembali ke Japan nanti…bilang padanya….. Lee Sungmin masih….merindukannya…!” brak! Setelah berkata seperti itu Mr Lee menutup pintu dengan keras dan pergi.

SungJong tersenyum geli. Sebagai salah satu putra yang dekat dengan Appa-nya SungJong diam diam mengetahui rahasia sang Appa di masa masa muda nya dulu. Setidaknya bersama Appa-nya tadi sedikit bisa menghilangkan rasa kesepian nya karena hampir seharian Myungsoo belum mengunjungi nya ke Rumah sakit. Entah kemana kekasih tercinta nya itu.
.

.

SungJong terbaring resah di ranjang kamar rawatnya, dia benar benar kesal sekaligus rindu pada Myungsoo. Sudah hampir jam sepuluh malam, tapi Myungsoo sama sekali belum kelihatan. Tak ada kabar apapun dari namja bermata elang itu. Bahkan Mr Lee dan Mrs Lee SungJong usir dari sisi nya, dia ingin sendiri, tak ingin ada yang mengganggu. Perasaan hati nya sedikit kacau, mana lagi perutnya masih terasa sangat sakit.

“ceklek…” terdengar suara pintu dibuka dengan perlahan, SungJong tak peduli, dia sibuk merenung.

“baby…kau sudah tidur?” itu suara Myungsoo, SungJong tambah kesal, entah kenapa.

“hey,,, syukurlah kau belum tidur…”

“Hyung!! Kemana saja?? Kenapa kau baru datang?? Kau menyebalkan sekali, dan…..ehh? Hyung…. Hyung kenapa?” Seketika SungJong berubah cemas saat melihat Myungsoo yang datang dengan wajahnya yang sedikit terdapat luka goresan, di dahi nya pun terdapat perban, tangan dan sekitar dagu nya luka goresan nya juga tampak.

“hyung gwanchanha? Hyung kenapa?”

“aku tidak apa apa baby….ikut aku yuk, ada yang ingin aku tunjukkan!” ucap Myungsoo sambil mendekat.

“hmm kemana? A-aku belum bisa berjalan hyung…”

Myungsoo menarik kursi roda dari dekat meja. Kemudian menyelipkan tangannya diantara kaki dan punggung SungJong kemudian mengangkatnya.

“sshh…pelan pelan, perutku rasanya seperti sobek saat bergerak…” keluh SungJong saat Myungsoo mendudukkannya di kursi roda.

“mian baby…” Myungsoo meraih selimut dan menyelimutkan pada SungJong, lalu segera mendorong kursi roda keluar dari kamar itu.

SungJong tak banyak tanya, dia menurut saja kemana sang kekasih akan membawa nya pergi. Walaupun dia tadi kesal pada Myungsoo, namun perlahan rasa kesal nya hilang begitu melihatnya, walaupun terlihat marah, hanya sikap manja nya SungJong saja sekarang.

.

“hyuung…kenapa kita kesini…?” tanya SungJong, udara dingin malam di taman Rumah sakit benar benar terasa. Pemandangan langit yang begitu penuh dengan bintang membuat SungJong benar benar terpukau.

“bagaimana? Indah bukan…?” tanya Myungsoo sambil mengecup perlahan kening SungJong.

“indah sekali hyung….bisakah hyung ambilkan satu untukku…?”

Myungsoo tersenyum, betapa manis dan polosnya kekasihnya itu, Myungsoo benar benar beruntung mempunyai SungJong dalam hidupnya. Bintang malam ini memang terlihat sangat indah, namun bagi Myungsoo, SungJong lebih indah dari seribu bintang sekalipun.

“aku juga ingin memberimu bintang baby…uuh..” Myungsoo mengangkat SungJong dan mendudukkan di kursi taman. Lalu dia berlutut sembari menggenggam tangan SungJong, tentu saja wajah SungJong seketika memerah. “hyuuung…”

“kau sangat cantik baby…”

“uuh bohong…”

“Sungguh, aku sangat mencintaimu…” ucap Myungsoo sambil mengecup kedua tangan SungJong. Serasa melayang saat ini SungJong diperlakukan manis oleh Myungsoo seperti ini.

“baby, mianhaeyo…” kata Myungsoo kemudian. SungJong memanyunkan bibir.

“kenapa minta maaf? Apakah hyung selingkuh…?”

“Hah?? Mwoo?? Aniya! Kau ini, tidak ada orang lain yang aku cintai selain dirimu baby..” ucap Myungsoo tersenyum.

“Lalu, kenapa minta maaf?”

Myungsoo terdiam sesaat dan menggenggam erat tangan SungJong.
“mianhae, aku yang membuatmu seperti ini, harusnya kau bisa hidup layaknya namja normal, mianhae Jongie, aku sangat mencintaimu, aku tidak peduli kau namja, mianhae…aku yang menjerumuskanmu….”

SungJong cepat mengerti apa yang Myungsoo maksud, dia tersenyum dan mencoba menyentuh pipi Myungsoo.
G

“No hyung, ini semua bukan salah hyung, jangan bicarakan ini lagi, aku bahagia hyung cintai seperti inh, aku pun juga sangat mencintaimu…” jelas SungJong. Myungsoo tersenyum kembali, SungJong memang paling mengerti dengan perasaannya, itu salah satu alasan kenapa Myungsoo sangat mencintai SungJong.

Perlahan Myungsoo mengeluarkan sesuatu dari dalam saku nya. Sebuah kotak kecil persegi berwarna hitam, dia membukanya di hadapan SungJong.

“Omo!!” SungJong terkejut, benda berkilauan itu benar benar membuatnya terkejut dan senang. Sebuah cincin entah jenis apa terlihat sangat indah.
“hyung..”

“aku ingin kau memakai ini baby, ini pertanda jika kita telah mengikat cinta kita, dan ini berarti juga kau adalah orang yang sangat berharga dalam hidupku, saranghae…” ungkap Myungsoo sambil meraih tangan SungJong dan memasangkan cincin tersebut pada jari manis SungJong. Seketika wajah SungJong merona merah.

“alasan kenapa aku baru menemui mu adalah karena aku harus mengambil cincin ini baby, dalam perjalanan aku mengemudikan motor dengan kecepatan tinggi, hasilnya aku bertabrakan dengan pengguna motor lain dan seperti ini lah keadaanku…”

“hyung!” kali ini SungJong benar benar cemas dan terharu. “Gomawo hyung! Hyung yang terbaik, mian kalau aku sering manja pada hyung..”

“gwanchanha baby, aku suka kau manja padaku, jangan pernah berhenti manja padaku yah…”

SungJong tersenyum senang dan mengangguk.

“Jongie, izinkan aku untuk…” Myungsoo sedikit mengangkat tubuhnya dan merundukkan wajahnya ke dekat perut SungJong lalu mencium nya beberapa kali.

“Di dalam nya…sudah tidak ada apa apa nya hyung…”

Myungsoo terkejut dan menatap SungJong. “baby…kau tau..?”

SungJong tampak menarik nafas berat. “Ne, Sungmin appa tak pernah berbohong padaku, aku sudah seperti yeoja saja yaa….”

“sshh baby, apakah kau tidak senang?”

SungJong menggeleng cepat. “Ani, gwanchanha…itu berarti aku bisa memberikan hyung keturunan suatu saat nanti, tapi kumohon hyung jangan meninggalkanku…! Kalau hyung meninggalkanku, aku akan bunuh diri…!!” ancam SungJong manyun. Myungsoo tersenyum dan segera berdiri kemudian duduk di samping SungJong. Di dekap nya perlahan tubuh kurus itu dengan sayang.

“I Love you! Jangan pernah meragukan itu!” bisik Myungsoo mengelus lembut pipi SungJong.

“Bintang itu jadi saksi ya hyung…” SungJong menunjuk salah satu bintang yang ada dilangit itu. “Jika hyung bohong, bintang itu yang akan menghukum hyung, hihihi..”

“Arraseo, kau pun juga harus berjanji, tidak akan pergi dariku, kau akan jadi istri dan eomma untuk anak anakku nanti…!”

“Ne, aku berjanji..! Lee SungJong janji!” tegas SungJong.

“saranghae Jongie…”

“Nado saranghae hyung…”

Dan bintang pun menjadi saksi cinta suci mereka 🙂

END-

.

MyungJong hardship never leaving this BlackLemon world just because stupid news, Just believe MyungJong love.

Mischief managed!

#LJongie